Kemenag Optimis Berangkatkan Jemaah Haji Tahun 2022

14 Oktober 2021, 10:01 WIB
Ilustrasi: Kemenag Optimis Berangkatkan Jemaah Haji Tahun 2022. /Instagram @mekkah_almukaramah/

POTENSI BISNIS - Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag Nizar menyampaikan, jika pihaknya optimis akan pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan tahun 1443 H/2022 M.

Menurut Nizar, dalam mewujudkan hal itu dirinya meminta bantuan dari tim manajemen krisis.

Nizar mengatakan, persiapan tim manajemen krisis ini perlu dilakukan dari sekarang untuk kembali mempersiapkan skenario pemberangkatan jemaah haji.

Baca Juga: Mengejutkan, Saat Makan Siang di Rumah Irvan, Andin Lihat Foto Jessica, Benarkah? Ikatan Cinta 14 Oktober 2021

"Tahun ketiga pandemi, saya optimis Indonesia akan memberangkatkan jemaah haji," kata Nizar, dikutip PotensiBisnis.com dari laman resmi Kemenag, Kamis, 14 Oktober 2021.

"Skema pemberangkatan dan mitigasi penyelenggaraannya harus kembali disiapkan tim manajemen krisis" ujarnya.

Nizar menjelaskan, penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini terus membaik.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 14 Oktober 2021: Nino Tak Berdaya saat Tahu Matanya Belum Sembuh, Elsa Girang Soal Ini

"Saya malah berharap di tahun ketiga ini, haji bisa diselenggarakan dalam kuota normal, 100 persen," sambungnya.

Menurutnya, tren penyebaran kasus positif Covid-19 juga terus mengalami penurunan.

"Saudi juga diperkirakan akan segera membuka akses pemberangkatan jemaah umrah Indonesia," jelasnya.

"Penyelenggaraan jemaah umrah Indonesia di masa pandemi ini sekaligus akan menjadi tolok ukur skema penyelenggaraan haji 1443 H," lanjut Nizar.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Dibuka Menguat 15,31 Poin

Nizar memperkirakan penyelenggaraan haji 1443 H digelar masih dalam suasana pandemi.

Maka dari itu, jemaah harus terus diberikan edukasi dalam kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.

"Kemenag juga harus memastikan kuota petugas haji mencukupi dan mereka bisa menjalankan tugasnya secara profesional dalam konteks suasana pandemi," katanya.

Baca Juga: Peluang Usaha Fashion, Simak 6 Cara Sukses Bisnis Online Menguntungkan

Niza menegaskan, untuk memberikan pelatihan secara terpisah agar dapat dibimbing sesuai bidangnya.

"Jika perlu, pelatihan petugas dilakukan secara terpisah, sesuai bidang layanan masing-masing, baik katering, transportasi, akomodasi, hingga pembimbing ibadah," ujar Nizar.

"Saat ini, baru pembimbing ibadah yang disertifikasi. Ke depan, perlu juga sertifikasi untuk semua layanan," tegas Nizar.

Semua itu Nizar sampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Perjalanan Ibadah Umrah 1443 H di Jakarta, pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Rapat digelar secara hybrid, daring dan luring. Hadir di kantor Kementerian Agama, Sekjen Kemenag Nizar, Staf Khusus Menag bidang Ukhuwah Islamiyah, Hubungan Organisasi Kemasyarakatan dan Sosial Keagamaan

Serta Moderasi Beragama, Isfah Abidal Aziz, Staf Khusus Menag bidang Hukum Abdul Qodir, Sesditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin.

Ada juga Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sihdu Jaja Jaelani, serta Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Budi Sylvana.

Di samping itu, terhubung secara daring, Direktur Timur Tengah Kemenlu Bagus Hendraning Kobarsyih, Direktur Angkutan Udara Kemenhub Kristi Endah Murni, Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono beserta jajarannya, serta sejumlah anggota tim manajemen krisis.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler