Masjid Istiqlal Kembali Dibuka untuk Umum di Bulan Ramadhan 1442 H, Begini Batasan dan Aturannya

9 April 2021, 19:08 WIB
Masjid Istiqlal Dibuka Kembali di Bulan Ramadhan 1442 H. /Pikiran-Rakyat.com/ Amir Faisol

POTENSI BISNIS - Masjid Istiqlal Jakarta akan kembali dibuka bagi masyarakat umum yang ingin beribadah pada bulan Ramadhan 1442 H.

Meski begitu jumlah jemaah yang dapat melaksanakan ibadah di Majid Istiqal dibatasi jumlahnya serta harus mematuhi aturan khusus yang ada.

Hal ini disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar, Jumat 9 April 2021.

Baca Juga: Budidaya Udang Ala Kaum Milenial Jepara Dapat 4 Ton Sekali Panen

“Istiqlal mulai dibuka kembali pada bulan suci Ramadhan, tapi dengan syarat terbatas ya, itu sekitar 2000 jemaah atau kalau diakumulasikan sekitar 30 persen dari ruang utamanya,” katanya, dikutip Potensibisnis.com dari PMJ News.

Menurut Nasarudin, pengawasan yang ketat akan dilakukan pihak Masjid Istiqlal terhadap para pengunjung atau jemaah.

Selain itu, akan ada pengumuman khusus sebelum masjid tersebut mencapai batas jamaah maksimal.

Baca Juga: Evakuasi Seorang Guru, Korban Penembakan oleh KKB Terpaksa Ditunda karena Faktor Cuaca

Diketahui, simulasi telah dikalukan terlebih dahulu sebelum memulai kembali operasional Masjid Istiqlal.

Simulasi ini menurut Nasaruddin, dilakukan untuk memastikan segalanya aman dan terkendali.

Simulasi seperti dengan pengaturan jarak antar saf sekitar 1,5 meter, dan penyediaan hand sanitizer di setiap sudut.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Tidak Mudik, Jokowi Unggah Ini di Akun Instagramnya

Terkait dengan berwudhu, pihaknya juga telah menyediakan tempat wudhu yang banyak yang tetap akan diawasi.

“Kemudian nanti di tempat wudhu juga akan kami awasi, yang jelas tidak boleh adanya kerumunan. Ini juga alhamdulillahnya kita didukung dengan adanya tempat wudhu yang sangat banyak,” katanya.

Meski Masjid Istiqal kembali dibuka di bulan Ramadhan, namun buka puasa bersama ditiadakan.

Masjid nantinya hanya akan buka untuk kegiatan shalat saja.

“Intinya nanti saat bulan Ramadhan, kita tidak akan melaksanakan kegiatan buka puasa bersama, masjid hanya digunakan untuk tarawih dan shalat lima waktu saja,” katanya.

Pelaksanaan shalat di Masjid Istiqlal juga terbatas pada shalat Maghrib, Isya, Tarawih, dan witir, tidak dibuka untuk pelaksanaan ibadah sholat malam dan lainnya.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, setelah pukul 20.00 WIB, penyemprotan desinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19 akan dilakukan di Masjid Istiqlal.

"Untuk daerah tertentu yang kita amati sebelum sholat isya, kita lakukan penyemprotan dan yang pasti setelah sholat tarawih," katanya.

Selain itu, batasan juga dilakukan pada pintu masuk masjid, karena menurut penjelasan Nasaruddin Umar, tidak semua pintu akan dibuka.

Masjid Istiqlal hanya akan membuka pintu di bagian sektor utara dan sektor selatan, tidak untuk sektor timur.

Hal ini dilakukan karena masih berkenaan dengan pembangunan trowongan silaturahmi.

Dia berharap, Masjid Istiqlal bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Indonesia dalam hal penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

"Insya Allah mudah-mudahan Istiqlal bisa menjadi contoh untuk masjid-masjid di Indonesia," kata dia.

Terkait penggunaan Masjid Istiqlal seperti sedia kala, pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah.

"Insya Allah penggunaan Masjid Istiqlal seperti sedia kala kita tergantung dengan petunjuk dari pemerintah. Kita selalu berkoordinasi," katanya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler