Nelayan Pangandaran Dapat Pelatihan Hadapi Ancaman Megathrust

30 Maret 2021, 12:45 WIB
Gempa megathrust dan tsunami setinggi 20 meter diprediksi menyapu bagian selatan Pulau Jawa. Selain itu, beberapa wilayah lain di Indonesia juga rawan gempa ini. /bmkg

 

POTENSI BISNIS - Nelayan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mendapat pelatihan keterampilan untuk menghadapi ancaman gempa megathrust.

Nelayan yang dilatih sebanyak 1.000 orang, dan pelatihan ini dilakukan dalam mengantisipasi terjadinya gempa.

Megathrust merupakan gempa yang disebabkan tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang dapat memicu tsunami.

 Baca Juga: Dampak Gempa Megathrust Memungkinkan Pangandaran Terancam Tsunami, BMKG Segera Upayakan Hal Ini

"Mereka akan mendapat pelatihan penanggulangan bencana. Jika terjadi megathrust, mereka dapat membantu masyarakat lainnya untuk menyelamatkan diri," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Safii Nasution dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 29 Maret 2021 malam, dikutip dari ANTARA.

Alasan diadakan pelatihan itu, sebagai langkah pemerintah untuk melindungi warga pesisir selatan, termasuk Kabupaten Pangandaran dari ancaman megathrust.

"Wilayah Pangandaran merupakan kawasan rawan bencana ke-17 secara nasional dan keenam di Provinsi Jawa Barat," kata Safii.

 Baca Juga: Simak! 6 Potensi Bisnis yang Cocok saat Ramadhan

Safii mengatakan anacaman Megatrush itu sesuai dengan peta bencana yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2019.

"Zona yang berpotensi memunculkan Genoa megathrus di Jawa berada di tiga lokasi, yaitu perairan Selat Sunda, wilayah selatan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta segmen Jawa Timur-Bali," ujarnya.

Data tersebut berdasarkan Peta Sumber Gempa Nasional 2017 yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen).

 Baca Juga: Menhub Budi Karya Sebut Bandara Kertajati akan Dilengkapi Kawasan Perbaikan Pesawat

Tidak hanya pelatihan mengenai ancaman megathrus saja yang diberikan kepada masyarakat.

"Tetapi dilakukan juga oleh Kementerian Sosial melalui pelatihan dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB)," kata Safii.

KSB yang akan dibentuk berbasis kawasan di sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, seperti Kabupaten Pangandaran.

 Baca Juga: Jasa Marga Capai Laba Bersih Rp501 Miliyar Sepanjang 2020

Setelah 1.000 nelayan mendapatkan pelatihan bertajuk 'Sahabat Tagana', selanjutnya akan diresmikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini pada acara puncak peringatan HUT Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke-17, Rabu, 31 Maret 2021.

"Di acara itu juga, akan diisi oleh berbagai perlombaan ketangkasan penanganan dan penyelamatan korban di lokasi bencana," imbuhnya.

Perlombaan itu antara lain vertical rescue, water rescue, dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).

 Baca Juga: Soal Larangan Mudik 2021, Kemenhub Siapkan Aturan Khusus untuk Kendalikan Transportasi

"Perlombaan ini diikuti oleh perwakilan Tagana seluruh Indonesia. Masing-masing provinsi mengirimkan empat orang perwakilannya," kata Safii.

 

Akan ada penanaman pohon manggrove sebanyak 2,7 juta pohon di seluruh Indonesia, yang meramaikan Peringatan HUT Ke-17 Tagana.

 

"Akan ada sebanyak 20 ribu pohon manggove yang ditanam di sepanjang pesisir pantai Pangandaran, Jawa Barat," katanya.***

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler