Pandji Pragiwaksono Bandinkan FPI, NU dan Muhammadiyah, Muannas Alaidid: Komedian Karbitan

21 Januari 2021, 10:10 WIB
Muannas Alaidid (kanan) komentari pernyataan Pandji Pragiwaksono soal FPI, NU, dan Muhammadiyah. /Twitter/@muannas_alaidid dan Instagram/@pandjipragiwaksono.

POTENSIBISNIS - Ketua Cyber Indonesia, Muannas Alaidid mengomentari pandangan Komika Pandji Pragiwaksono yang membandingkan Front Pembela Islam (FPI) dengan Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Tulis Muannas dalam akun twitternya @muannas_alaidid, menilai, perjuangan dan jasa dua ormas besar Indonesia NU dan Muhammadiyah tak sepadan dibandingkan Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dilarang.

"Ini tuduhan, kemaren ada haikal hassan terus mbak you sekarang komedian karbitan, Jasa NU & Muhammadiyah thd (terhadap) bangsa ini besar tak sepadan dibanding FPI," tulis Muannas di media sosialnya pada Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Roy Suryo Ternyata Sudah Pantau Pulau Laka Dalam 6 Hari, Ungkap Kemunculan Tanda Lain Selain SOS

Pandji Pragiwaksono mendapat kritik tajam dari sejumlah pegiat media yang selama ini menentang keberadaan FPI.

Bahkan, para pegiat media sosial sekelas Denny Siregar dan Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid mengatakan, jika Pandji Pragiwaksono dalam masalah besar.

Lalu apa yang diucapkan Pandji Pragiwaksono sehingga banyak yang "menyerangnya".

Baca Juga: Penjelasan Google Soal SOS Minta Tolong di Pulau Laki, Benarkah dari Penumpang Sriwijaya Air SJ182?

Sebuah potongan video diskusi virtual, Pandji Pragiwaksono menggambarkan tentang organisasi yang kini dilarang pemerintah, Front Pembela Islam (FPI).

Dalam potongan video yang jadi bahasan netizen, Pandji Pragiwaksono mengutip Sosiolog Thamrin Amal Tomagola, yang menyebut di masyarakat ada banyak para simpatisan FPI.

Terlebih lagi kata dia, di kalangan masyarakat bawah. Hal itu yang membuat FPI selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.

Baca Juga: Hati-hati Penipuan yang Berikan Link dengan Kedok Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 12

Pandji Pragiwaksono mengatakan, pendapat itu didengar dari Sosiolog Thamrin Amal Tomagola ketika diwawancarainya di Har Rock FM Jakarta pada 2012 silam

FPI itu dekat dengan masyarakat. ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah. Kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ujar Pandji.

Pandji melanjutkan, FPI terkenal dan disukai di masyarakat kalangan bawah ketika para elit dari ormas Islam besar, yakni Nahdaul Ulama (NU) dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat.

"Mas @pandji ini dasar pemikirannya darimana ? Apa cuma denger ceritanya orang FPI doang ? Hati2 lho, @nahdlatululama dan @muhammadiyah bisa tersinggung dengar ucapan begini..," tulisnya Rabu, 20 Januari 2021 seperti dilansir akun Twitter @Dennysiregar7.***

 

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler