Gempa Majene Dua Kali Goncangan Besar dalam 12 Jam, Ribuan Warga Langsung Diungsikan

15 Januari 2021, 09:31 WIB
Gempa bumi Majene menyebabkan tanah longsor di bagian jalur trans Sulawesi di Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Kamis, 14 Januari 2021 /Antara/M Faisal Hanapi/

POTENSIBISNIS - Gempa susulan terkadi di Majene dengan kekuatan lebih besar sekitar 12 jam kemudian dari gempa pertama.

Kekuatan gempa susulan di Majene berekuatan 6,2 magnitudo terjadi pada Jumat pukul 01.28 WIB menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.

"Laporan BPBD Mamuju, korban meninggal dunia tiga orang dan luka-luka 24 (orang). Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam siaran pers BNPB.

Baca Juga: Dalam 12 Jam Majene Diguncang Dua Kali Gempa Bumi Besar, Kantor Gubernur Rusak Berat

Di Majene, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempa memicu tanah longsor di tiga titik di sepanjang poros jalan Majene-Mamuju sehingga menyebabkan akses terputus dan mengakibatkan kerusakan 62 rumah rusak, satu puskesmas, dan bangunan Kantor Danramil Malunda.

Menurut dia, bangunan Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berada di wilayah Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan berat akibat gempa yang pusatnya berada di sekitar enam km arah timur laut Majene.

Baca Juga: Update! Aktivitas Gunung Merapi Terjadi 176 Kali Gempa Guguran, Ini Daerah Status Bahaya

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menduga, pemicu gempa adalah Sesar Naik Mamuju (mamuju thrust).

"Hasil analisis terbukti mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.

Dari hasil pemodelan BMKG terpantau tidak menunjukkan potensi tsunami, namun guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas yang bervariasi.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Sulawesi Utara, Getaran Hingga Gorontalo

Untuk daerah Polewali, guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan skala intensitas IV-V MMI, di mana getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun.

Berikutnya, di daerah Mamuju dan Majene guncangan terjadi dengan skala intensitas IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Sementara itu, di daerah Mamuju Utara dan Mamuju Tengah terjadi dengan skala intensitas III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI. Kondisi guncangan di wilayah berskala intensitas II-III MMI tersebut akan merasakan getaran nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sedangkan, di daerah Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo terjadi dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Daryono mengatakan, berdasar peta shakemap hasil analisis BMKG tampaknya gempa ini berpotensi merusak. Lihat Foto Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WIB, wilayah Majene, Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo 5,9. (BMKG/Daryono)

Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 14.00, Kamis (14/1/2021), menunjukkan adanya 2 kali aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo maksimum M 4,9.

Oleh karena itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Upayakan untuk selalu memeriksakan dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.*** 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler