Terungkap, Juliari P Batubara Sering Permalukan Sang Ibu, Begini Sebenarnya Akhlak Eks Mensos

20 Desember 2020, 20:50 WIB
Mantan Menteri Sosial RI yang juga Wabendum DPP PDIP, Juliari P. Batubara tersandung korupsi dama bantuan sosial covid-19. /DPP PDIP/

POTENSIBISNIS -  Tersangka Korupsi Paket Sembako, Juliari Peter Batubara mengakui bahwa dirinya Sering Mempermalukan Sang Ibu Sewaktu SMA.

Diketahui, bahwa Ibu Juliari P Batubara ini sering dipanggil guru BK karena kenakalannya sewaktu sekolah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juliari P Batubara dalam sebuah video yang diunggah oleh akun YoutTube @Merry Riana, Jauh sebelum Juliari Batubara di Tangkap KPK yang dikutip PotensiBisnis.com pada 11 Desember 2020.

Baca Juga: Tiba-tiba Bawa Kabar Duka, Fadjroel Rachman: Beliau Meninggal di Rumah Sakit St Carolus

 Baca Juga: Grace Batubara: Aduh, Kalau Kayak Gini Mah Enakan Balik Aja Deh Lagi Jadi Pengusaha

Juliari juga terang-terangan bahwa ibunya sering merasa malu dengan kelakuan bolos dirinya dan dipanggil guru Bimbingan Konseling (BK).

"Jangan suka bolos kali ya. Saya sering bolos sih dulu. Ibu saya tuh sampai kapok kalo saya dipanggil sama guru BP. Kalo dipanggil guru BP pasti karena saya sering bolos," ungkapnya.

Pengakuan mengejutkan itu dilakukan oleh Eks Mensos Juliari usai Merry Riana selaku pembawa acara, bertanya kepada Juliari, apakah nasihat terbaik yang bisa diberikan sewktu masih remaja?

Baca Juga: Mengerikan, Begini Kehidupan Teroris Jamaah Islamiyah, Upik Lawanga: Kita Dibunuh

"Kalau Pak Ari bisa kembali ke masa lalu, dan ketemu sama Pak Ari waktu remaja, jadi nasehat terbaik apa yang bisa Pak Ari berikan kepada Pak Ari yang masih remaja," tanya Merry Riana.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai Eks Mensos Juliari P Batubara ditetapkan tersangka, mengungkapkan bahwa pak Mensos pungut Rp10 ribu per-paket sembako.

Kasus korupsi dana bantuan sosial, (Bansos) oleh Eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara telah ditemukan fakta mengejutkan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru baru ini mendapatkan informasi terkait dana bansos untuk penanganan dampak Covid-19 tidak sesuai dengan jumlah yang seharunya diterima warga.

Baca Juga: Cara Hidup Sehat Bagi Kaum Milenial, Lakukan 4 Hal Ini

KPK mendapatkan informasi, nilai rupiah yang berikan ke tangan warga di wilayah Jabodetabek hanya Rp200 ribu.

Hal tersebut, disampaikan oleh wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexsander Marwata di Jakarta, sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, 14 Desember 2020.

"Kalau informasi di luar sih, wah itu dari Rp300 ribu, paling yang sampai ke tangan masyarakat Rp200 (ribu)," ucap Alexander pada Senin 14 Desember 2020.

Alex mengatakan, pada proses penyidikan kasus dugaan korupsi bansos ini, penyidik juga tengah menelusuri vendor atau perusahaan-perusahaan yang menjadi penyalur bansos di wilayah Jabodetabek.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: YouTube Merry Riana

Tags

Terkini

Terpopuler