Letusan Gunung Merapi Sudah Terjadi Sejak Abad 17, Simak Data Menariknya

- 22 November 2020, 15:36 WIB
Gunung Merapi: BPPTKG menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Merapi tingkatnya masih tinggi.
Gunung Merapi: BPPTKG menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Merapi tingkatnya masih tinggi. //Antara/Hendra Nurdiansyah/antara

Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan, dimana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931.

Berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam empat tahun.

Masa istirahat berkisar antara 1-18 tahun, artinya masa istirahat terpanjang yang pernah tercatat andalah 18 tahun.

Secara umum, letusan Gunung Merapi pada abad ke-18 dan abab ke-19 masa istirahatnya relatif lebih panjang, sedangkan indeks letusannya lebih besar.

Akan tetapi tidak bisa disimpulkan bahwa masa istirahat yang panjang, menentukan letusan yang akan datang relatif besar.

Karena berdasarkan fakta, bahwa beberapa letusan besar, masa istirahatnya pendek. Atau sebaliknya pada saat mengalami istirahat panjang, letusan berikutnya ternyata kecil.

Ada kemungkinan juga bahwa periode panjang letusan pada abad ke-18 dan abad ke-19 disebabkan banyak letusan kecil yang tidak tercatat dengan baik, karena kondisi saat itu.

Jadi besar kecilnya letusan lebih tergantung pada sifat kimia magma dan sifat fisika magma.

Pada tahun 1994, tepatnya, Selasa Kliwon, 22 November 1994, dengan arah letusan terlihat menyimpang ke arah selatan yaitu ke hulu Kali Boyong, terletak antara bukit Turgo dan Plawangan.

Dimana saat itu menelan korban nyawa hingga 68 orang dari Desa Turgo, Tegal, Titis dan Ngandong

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x