Letusan Gunung Merapi Sudah Terjadi Sejak Abad 17, Simak Data Menariknya

- 22 November 2020, 15:36 WIB
Gunung Merapi: BPPTKG menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Merapi tingkatnya masih tinggi.
Gunung Merapi: BPPTKG menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Merapi tingkatnya masih tinggi. //Antara/Hendra Nurdiansyah/antara

Radius aman ditetapkan di luar 10 km dari puncak Merapi.

Pada 26 Oktober 2010 pukul 17:02 WIB terjadi letusan pertama. Letusan bersifat eksplosif disertai dengan awanpanas dan dentuman.

Hal ini berbeda dengan kejadian sebelumnya, yaitu letusan bersifat efusif dengan pembentukan kubah lava dan awanpasan guguran. Letusan yang terjadi pada 29 - 30 Oktober lebih bersifat eksplosif.

Pada 3 November 2010 terjadi rentetan awanpanas yang di mulai pada pukul 11:11 WIB, dan pada pukul 17:30 dilaporkan bahwa awanpanas mencapai 9 km di luar K. Gendol.

Tren menurun pada 5 November 2010 menandakan penghancuran kubah lava tersebut yang menghasilkan aliran awanpanas hingga sejauh 15 km dari puncak Gunung Merapi ke arah K. Gendol.

Pada 4 November 2010 terekam Tremor menerus dan over scale serta peningkatan massa SO2 di udara mencapai lebih dari 100 kiloton. Radius aman ditetapkan di luar 20 km dari Puncak Gunung Merapi.

5 November 2010, terjadi penghancuran kubah lava yang menghasilkan awan panas sejauh 15 km ke K. Gendol.

Erupsi ini merupakan erupsi terbesar. Pada 6 November 2010, Tremor masih menerus dan over scale massa SO2 di udara mencapai puncaknya sebesar 250 - 300 kiloton.

13 November 2010, intensitas erupsi mulai menurun, dan radius aman juga dirubah. Yaitu Sleman 20 km, Magelang 15 km, Boyolali 10 km, Klaten 10 km.

Pada 19 November intensitas erupsi kembali menunjukkan penurunan. Radius aman juga dirubah, yaitu Sleman sebelah barat K. Boyong 10 km, Sleman sebelah Timur K. Boyong 15 km, Magelang 10 km, Boyolali 5 km, dan Klaten 10 km.

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x