Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Berikut Hikmah dan Keutamaannya

- 28 Oktober 2020, 19:44 WIB
Ucapan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bulan Rabiul Awal 1442 H/2020.*
Ucapan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bulan Rabiul Awal 1442 H/2020.* /PotensiBisnis.com/Pipin

POTENSIBISNIS - Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW berikut hikmah dan keutamaanya. Peringatan Maulid tersebut jatuh pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Maulid Nabi Muhammad SAW ini diperingati tiap 12 Rabiul Awal hitungan tanggal kalender Hijriyah, yang artinya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Mulid Nabi Muhammad SAW tersebut menjadi sebuah perayaan atas penghormatan kepada Nabi yang sejak dahulu hingga berkembang di masyarakat hingga saat ini.

Baca Juga: Simak, Berikut ini Solusi untuk BSU BPJS Ketenagakerjaan yang Belum Cair

Salah satu hikmah dan keutamaanya merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yakni kembali mengingat sejarah Nabi dan perjuangannya dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam.

Selain itu, selaku umatnya maka perlunya mensuritauladani sifat-sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW.

"Hikmah dari peringatan Maulid ialah mengingatkan umat terhadap jejak kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir yang membawa kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia," kata Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, Drs. H. Muhammad Nasir Zubaidi dikutip galamedia.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Link Live Streaming Juventus vs Barcelona, Bigmatch Liga Champions Dini Hari Nanti Pukul 03:00 WIB

Lebih lanjutnya, ia menerangkan Nabi Muhammad SAW merupakan manusia teladan yang dihadirkan Allah SWT untuk diteladani sebagai pembawa risalah untuk perbaikan akhlak manusia.

Menurutnya, manusia merupakan makhluk Allah SWT yang memiliki fungsi ganda, baik sebagai individu maupun makhluk sosial.

Dalam hal ini, katanya kami sadar bahwa dalam kehidupan diperlukan adanya manusia yang diidolakan.

Baca Juga: Simak, inilah Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020

"Manusia seperti Nabi Muhammad SAW merupakan idola yang dapat dijadikan sebagai contoh teladan dan perilakunya bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik individu, keluarga dan masyarakat," ucapnya.

Dalam ajaran Islam, ia menjelaskan, menyuruh pemeluknya untuk menjadi khaira umah (umay yang baik), menjadi umat/kelompok teladan yang mampu memperbaiki akhlak bangsa-bangsa di dunia.

"Namun saat ini telah terjadi berbagai krisis seperti krisis etika dan moral. itulah sebabnya mengapa umat memelukan perbaikan moral melalui masjid dan lembaga-lembaga Islam lainnya," tuturnya.

Sebagaimana dikabarkan galamedia-pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel berjudul, "Hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Jejak Napak Tilas Kehidupan Manusia Idola".

Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga berpendapat bahwa Islam yang mengandung ajaran rahmatan lil ‘alamin tidak akan pernah terwujud tanpa adanya kelompok yang terbaik.

“Mereka wajib memiliki kriteria-kriteria seperti shiddiq, amanah, tablgh, dan fathonah sehingga Umat Islam dimana pun dituntut untuk berjuang,bekerja-keras, dan berpkir cerdas dengan berjihad dan berijtihad. Hal ini penting untuk membangun kesejahteraan bangsa-bangsa di dunia,” tukasnya. Wallahualam.***(Hj. Eli Siti Wasilah/Galamedia)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah