Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad Terkait Hukum Puasa Ramadhan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

- 10 April 2021, 11:19 WIB
Ceramah Ramadhan 2021: Ustaz Abdul Somad.*
Ceramah Ramadhan 2021: Ustaz Abdul Somad.* /Tangkapan layar YouTube/Ustadz Abdul Somad Official
 
POTENSI BISNIS – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang didalamnya penuh keutamaan, barangsiapa yang melakukan satu kebaikan maka akan diberi keutamaan berkali lipat pahalanya.
 
Bulan Ramadhan juga merupakan bulan kemulyaan dan diperintahkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.
 
Diwajibkan bagi seluruh umat islam untuk melaksanakan puasa bagi yang mampu atau tidak ada halangan, seperti halnya sakit.
 
 
 
Lalu pertanyaan muncul, bagaimana hukum puasa bagi ibu hamil dan menyusui?
 
Dalam hal ini, Ustaz Adbdul Somad menjawab pertanyaan tersebut, dikutip dari Kanal YouTube. 
 
Menurut UAS ada dua golongan yang diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa, yaitu golongan pertama yaitu golongan yang wajib Qodho atau menggati di lain hari dan golongan kedua yaitu golongan wajib Qodho dan Fidyah.
 
 
 
Golongan pertama Wajib Qodho adalah orang yang sakit pada saat bulan puasa dan orang yang sedang dalam perjalanan dikarnakan tidak kuat melakukan puasa maka wajib baginya Qodho atau menggati puasa di hari lain.
 
Sedang golongan wajib Fidyah adalah orang yang punya penyakit parah dan tidak mampu lagi untuk berpuasa, missal maah kronis, usus bolong, diabetes dan lian sebagainya serta orange yang sudah lanjut usia.
 
Lalu bagaimana orang yang lagi hamil dan menyususi? karna dia tidak masuk kedua golongan tersebut.
 
Dalam hal ini UAS menyatakan hasil Ijtima Ulama, yang mengemukakan beberapa pendapat ulama.
 
Pendapat pertama datang dari Ulama Saudi Arabia Syeh Ibnu Husaemin, Syeh Ibnu Bas yang bermazhab pada Imam Hambali, mengatakan jika tidak melaksanakan puasa saat hamil dan menyusui maka wajib baginya Qodho.
 
Lalu bagaimana jika keadannya lain, karena di tahun pertama hamil, di tahun kedua, menyusui, di tahun ketiga menyusui dan di tahun ke empat hamil lagi maka baginya wajib Qodo Ketika anak sudah besar dan ibunya sudah sanggup melaksanakan puasa.
 
Pendapat kedua datang dari mazhab Imam Syafii yang mengatakan, kalo ibi itu tidak berpuasa atas dirinya maka wajib baginya Qodo, sedang dia tidak berpuasa karna anak dikarnakan anak dalam kandungan lemah, makan wajib baginya Qodho dan Fidyah.
 
Pendapat ketiga datang dari beberapa sahabat Rasul yang mewajibkan fidyah saja.
 
Dalam kesimpulannya UAS lebih condong pada Mazhab Safii yang mewajibkan Qodho dan Fidyah bagi ibu yang sedang hamil dan menyusui.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x