Pengertian Mati Syahid Menurut Profesor Quraish Shihab, Termasuk Korban Meninggal Dampak Wabah?

- 10 Desember 2020, 21:50 WIB
Ilustrasi : seseorang mengenakan masker mencegah penularan Covid-19.
Ilustrasi : seseorang mengenakan masker mencegah penularan Covid-19. /pixabay/Tumisu
POTENSIBISNIS – Terdapat keutamaan orang meninggal syahid dunia akhirat. Allah SWT memberi kemuliaan kepada para syuhada. Mereka bahkan masih hidup di sisi Tuhannya.
 
Sekali-kali janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah adalah orang-orang mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan di anugerahi rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan apa yang telah dikaruniakan Tuhan Pemelihara mereka, dan mereka benar-benar bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.” QS Ali Imran 169-170.
 
Profesor Quraish Shihab menafsirkan, pernyataan orang yang telah terbunuh tetapi tetap hidup dimaksudkan, dari segi jasmani dan tolak ukur duniawi mereka telah mati.
 
 
Namun, mereka hidup dengan kehidupan yang berbeda dengan hidup yang dikenal saat ini.
 
Mereka yang gugur di jalan Allah SWT tetap bergerak. Mereka bahkan lebih leluasa dari gerak manusia di bumi ini.
 
Di alam sana, mereka telah melihat dan mengetahui nomena, bukan fenomena seperti yang diketahui penduduk dunia. 
 
 
“Sungguh mereka hidup. Kehidupan yang tidak dapat dijelaskan hakikatnya karena kehidupan yang mereka alami tidak disadari atau dirasakan oleh selain mereka,” ujar Quraish Shihab.
 
Penutup ayat di atas juga menjelaskan, kegembiraan para syuhada yang gugur itu menyangkut teman-teman sejawat mereka yang akan menyusul.
 
Ini membuktikan, mereka memiliki pengetahuan tentang keadaan teman-teman tersebut.
 
 
Sekaligus membuktikan bahwa ada kehidupan di alam barzah atau yang dinamai sementara ulam alam kubur.
 
Mereka yang berstatus syuhada pun memiliki enam keutamaan. Hal ini sebagaimana hadis riwayat dari Al-Miqdam bin Ma’di Yakriba RA:
 
Rasulullah SAW bersabda, “Bagi syahid akan mendapat enam keutamaan yaitu dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah (mati), diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diletakkan di kepalanya mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari pada dunia dan seisinya, dinikahkan dengan 72 bidadari, dan diberi hak untuk memberi Safaat kepada 70 orang keluarganya. (HR at-Tirmidzi: 1663, Ibnu Majah: 2.799 dan Ahmad 4: 131).
 
 
Keutamaan dan pahala mati syahid pada orang yang terkena wabah disadari para sahabat Nabi SAW, seperti Abu Ubaidah dan Mu’adz bin Jabal. Mereka berjuang hingga di akhir hayat untuk menyelamatkan masyarakat dari wabah itu.
 
Abu Ubaidah wafat dalam Shalat setelah tertular penyakit tersebut. Sementara itu, Mu’adz yang juga tertular berkata kepada rakyatnya sambil melihat penyakit di tubuhnya sebelum menghembuskan napas terakhir, “Aku tidak mencintai sedikit pun bagimu di dunia seperti penyakit ini.”***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah