Kematian Mendadak dan Ciri Umat Pintar Menurut Rasul Muhammad

4 Mei 2021, 04:07 WIB
Allah menetapkan takdir berkait jodoh, rezeki, dan umur. Sebagai orang muslim yang pintar dan taat, Nabi Muhammad memberikan ciri-cirinya. /pixabay/tumisu/

POTENSI BISNIS - Perlu dikenali bagaimana seseorang bisa mengalami kematian mendadak di dunia ini.

Saat nyawa dicabut dari raganya, malaikat maut tak pandang bulu. Bisa warga biasa, pejabat, ulama, artis, anak-anak, tua, muda, kaya, miskin dan lain sebagainya.

Dengan kematian yang bisa datang kapan saja, siapa pun harus siap dalam kondisi apapun.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Selasa, 4 Mei 2021: Libra, Aquarius dan Taurus Harus Perhatikan Kesehatan

Dalam kasus kematian mendadak, cukup sering kita mendengar bahawa umur, rezeki dan jodoh adalah takdi Allah.

Maka sebagai muslim yang taat, harus mengimani hal tersebut.

Secara kedokteran muncul penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian mendadak seperti stroke dan serangan jantung.

Baca Juga: Hore Prasasti Dewi Sartika Sudah Diresmikan Pemkot Bandung, Oded Bilang Gini

Demikian juga kasus tabrakan lalu mendadak wafat di tempat, jatuhnya pesawat dan lainnya.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir” [HR. Ahmad dan Ibnu Syaibah]

Maksud 'kematian mendadak merupakan istirahat' adalah ia bisa istirahat dari beban dunia, kelelahan, dan penderitaan sakaratul maut.

Tentunya dianggap 'istirahat' apabila ia seorang mukmin yang saleh dan telah menyiapkan berbagai perbekalan yang banyak menuju kehidupan setelah kematian.

Inilah maksud dari istirahat dan kenikmatan.

Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah, beliau berkata,

Pada sebagian hadits terdapat dalil mengenai kematian mendadak yang akan banyak pada akhir zaman."

"Yaitu penyesalan bagi orang fajir (durhaka kepada Allah) dan istirahat bagi orang mukmin."

"Terkadang seorang mukmin tertimpa dengan kematian mendadak seketika."

"Ini adalah bentuk istirahat dan kenikmatan dari Allah."

"Akan tetapi tentu saja ia sudah menyiapkan (amal saleh), istikamah dan bersiap-siap menghadapi kematian dan bersungguh-sungguh dalam kebaikan, kemudian ia meninggal dalam keadaan baik dan melakukan amal saleh, maka ia istirahat dari beban dunia, kelelahan dan penderitaan sakaratul maut."

"Terkadang juga menimpa orang fajir, maka ini menjadi penyesalan baginya, meninggal mendadak dalam keadaan buruk.

Yang terpenting bukanlah mengalami kematian mendadak atau tidak, tetapi apa yang kita siapkan untuk kehidupan setelah kematian, apa bekal yang kita persiapkan untuk kehidupan akhirat.

Inilah ciri-ciri orang yang pintar dan cerdas yaitu mempersiapkan kehidupan setelah kematian.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

Orang yang pandai adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal
(mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan (kehidupan) setelah kematian.” [HR.Tirmidzi]

Syaikh Al-Mubarakfuri menjelaskan makna 'al-Kayyis' yaitu orang yang pandai dan
berakal, beliau berkata

Al-Kayyis yaitu yang berakal dan suka berpikir (merenungkan) pada suatu urusan dan suka memperhatikan akibat-akibat/hasil akhir.” [Tuhfatul Ahwadzi, Darul Kutub Al-Ilmiyyah]

Sahabat, semoga kita senantiasa mendapatkan taufik agar menjadi orang yang cerdas dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Semoga kita meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin.***

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler