Detik-detik Toxic Relationship, Hindari 5 Perkataan sebagai Tanda Hubungan akan Berakhir

3 Maret 2021, 17:02 WIB
Ilustrasi: Toxic Relationship perkataan ini tanda hubungan akan berakhir.* /Soompi


POTENSI BISNIS - Mungkin dari kalian pernah mengalami yang namanya toxic relationship bersama pasangan.

Hal ini dapat diakibatkan dari toxic people seperti pasangan atau diri kamu sendiri.

Perlu kita ketahui bahwa toxic people ini sangat berpengaruh terhadap hubungan.

Jika kalian menjalani hubungan percintaan dengan orang yang memiliki perilaku baik dan berwawasan luas, kalian akan dapat menciptakan hubungan sehat.

Baca Juga: Lirik Line Without a Hook - Ricky Montgomery, Lagu Viral di Tiktok

Sebaliknya jika kalian berhubungan dengan toxic people akan berdampak pada toxic relationship.

Toxic relationship dapat terjadi karena kurang ahlinya dalam mengelola hubungan, kurang menghargai dan memahami pasangan, serta kurangnya dukungan satu sama lain.

Toxic relationship ini merupakan masalah penting yang perlu segera diselesaikan, jika hubungan kalian tidak ingin berakhir.

Baca Juga: Dinda Shafay Mengaku Dilecehkan Seorang yang Diduga Karyawan Kopi Kenangan, Pihak Kedai Kini Masih Selidiki

Terkadang dari kalian juga tidak pernah menyadari bahwa hubungan yang dijalani berada pada tingkat toxic relationship, bahkan mendekati akan berakhirnya suatu hubungan.

Dilansir dari thehealthy.com bahwa ada lima perkataan yang dianggap tanda peringatan hubungan kalian akan berakhir yaitu sebagai berikut:

1. Menunjukkan Rasa Tidak Hormat Kepada Pasangan

Rasa tidak hormat ini dapat ditunjukkan dengan keluhan ringan salah satu pasangan seperti Anda tidak membantu Saya mengerjakan tugas kuliah.

Baca Juga: Simak Perjalan Karier Arya Saloka, Mulai dari Figuran hingga Jadi Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta

Namun keluhan ini dapat berkembang menjadi lebih besar seperti Anda tidak pernah membantu menyelesaikan masalah dalam kehidupan Saya.

Selain pasanganmu melakukan penilaian keadaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pasanganmu juga akan melakukan penilaian terhadap sifat bahwa kamu memilki sifat egois dan pemalas.

Seorang penulis buku Don't Lie on Your Back for a Guy Who Doesn't Have Yours, mengatakan ketika beragumen tidak boleh dimulai dengan ‘Anda’.

"Karena kata 'Anda' dapat disamakan dengan menunjuk jari seperti 'Anda melakukan ini, Anda melakukan itu," kata Dr. Carle.

Baca Juga: Mengaku Diancam Staf Khusus Edhy Prabowo, Zulficar: Saya Ajukan Pengunduran Diri

Jadi, jangan lupa sesama pasangan gunakanlah kata ‘Kamu’ biar bisa saling menghormati.

2. Ketika Bertengkar Selalu Menganggap Diri Benar

Cobalah untuk saling mengalah satu sama lain ketika terjadi pertengkaran. Karena dalam suatu hubungan itu tidak ada yang sepenuhnya benar.

Janganlah cari siapa yang benar antara kita, tapi fokuslah pada sumber utama pertikaian ini terjadi dan segera cari solusi.

Keinginan menjadi benar dalam suatu hubungan akan memecah kedua belah pihak dan menimbulkan kebencian.

3. Kurang Percaya Pada Pasangan

Kurangnya kepercayaan pada pasangan dapat memperlambat tumbuhnya komitmen.

Hubungan tidak akan berjalan lancer jika salah satu pasangan masih meragukan sebuah komitmen.

Perlu kalian ketahui juga bahwa menumbuhkan kepercayaan itu sulit ketika sudah terjadinya perselingkuhan.

4. Hilangnya Rasa Cinta

Jika salah satu pasangan tidak merasakan hubungan seperti sebelumnya, satu di antaranya hubungan emosional.

Hal ini dapat memicu keretakan hubungan karena salah satu pasangan akan banyak menghabiskan waktunya bersama teman, sahabat, atau orang lain sebagai teman curhatnya.

Segera diskusikan bersama pasangan jika kalian berada diposisi seperti ini. Karena koneksi emosional merupakan jantung dari hubungan percintaan.

5. Bertengkar Tentang Pilihan Gaya Hidup

Gaya hidup setiap pasangan pasti berbeda-beda, ada yang sering keluar rumah hanya untuk berpesta dengan teman-teman, adapula yang berdiam diri dirumah menikmati aktivitasnya.

Jika salah satu pasangan sering melarang pasangannya berpesta dengan alasan takut digoda oleh orang lain, maka ini akan termasuk pertikaian krusial.

Kalian perlu berkompromi dan menemukan titik tengah untuk mengatasinya.

Bagaimana caranya agar kedua belah pihak dapat menikmati aktivitas bersama serta saling menguntungkan.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Thehealthy

Tags

Terkini

Terpopuler