Namun, bukan berarti vape aman sepenuhnya. Vape mengandung nikotin, yang bersifat adiktif dan dapat berakibat buruk bagi kesehatan otak dan perkembangan janin pada ibu hamil.
Vape juga mengandung bahan kimia berbahaya lainnya, seperti propilen glikol dan gliserin nabati, yang efek jangka panjangnya masih belum diketahui.
Pilihan terbaik untuk kesehatan adalah tidak merokok dan tidak menggunakan vape.
Baca Juga: Penertiban Gerobak Liar di Zona Merah Kota Bandung: Denda Tipiring Menanti Pedagang Nakal
Namun, bagi perokok yang ingin berhenti merokok, vape dapat menjadi alternatif untuk membantu proses berhenti merokok.
Penting untuk diingat bahwa vape tidak boleh digunakan sebagai pengganti rokok dalam jangka panjang, dan pengguna vape harus tetap berhati-hati terhadap potensi bahaya kesehatan yang ditimbulkannya.***