Hidung juga memiliki banyak lendir, yang berperan dalam menjebak dan menangkap partikel-partikel kecil yang dapat membahayakan saluran pernapasan.
Lendir membantu mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam paru-paru. Ini adalah salah satu mekanisme pertahanan alami tubuh untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan.
Menurut dr. Kenneth Fletcher, seorang asisten profesor THT di Vanderbilt Health di Nashville, Amerika Serikat, hidung secara fisiologis dirancang untuk memperlambat aliran udara yang masuk, sehingga menghangatkannya hingga mencapai suhu tubuh.
Hal ini membantu menjaga agar paru-paru tetap lembab, yang sangat penting agar paru-paru berfungsi dengan baik. Anda mungkin pernah merasakan betapa tidak nyamannya bernapas melalui mulut di musim dingin yang kering, ketika udara sangat kering.
Selain menjaga kelembaban paru-paru, menghangatkan udara juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Udara yang lebih lembab dihidupkan kembali oleh hidung sebelum mencapai paru-paru, sehingga membuat lingkungan yang kurang mendukung untuk pertumbuhan bakteri atau virus.
Meskipun bernapas melalui hidung secara keseluruhan dianggap lebih baik, ada situasi tertentu di mana bernapas melalui mulut mungkin diperlukan, seperti saat Anda sedang mengalami flu atau kesulitan bernapas.
Oleh karena itu, yang perlu diingat adalah bahwa penting untuk tetap menjaga keseimbangan dan tidak mencoba menghentikan pernapasan melalui mulut sama sekali.