Waspada! Terlalu Banyak Makan Junk Food Bisa Mengganggu Kualitas Tidur, Simak Penjelasan Studi

- 12 Juni 2023, 09:00 WIB
Jurnal Obesity menerbitkan temuan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Uppsala University yang menunjukkan bahwa junk food bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang.
Jurnal Obesity menerbitkan temuan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Uppsala University yang menunjukkan bahwa junk food bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang. /pixabay/adzuanhashim/RitaE/kolase potensibisnis.com./

POTENSI BISNIS - Jurnal Obesity menerbitkan temuan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Uppsala University yang menunjukkan bahwa junk food bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

Dalam penelitian tersebut, menunjukkan bahwa pola makan yang sering mengandung lemak dan gula rendah gizi, seperti junk food, dapat memiliki dampak negatif pada kualitas tidur seseorang.

"Baik diet dan pola tidur yang menimbulkan risiko bagi beberapa kondisi kesehatan publik," ujar peneliti Jonathan Cedemaes seperti dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News.

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 Juni 2023, Balas Dendam Pupus Sudah, Sekar Nahas Meregang Nyawa di Balik Jeruji Besi

"Sebagaimana pentingnya makanan yang kita konsumsi bagi kesehatan, kami berpikir akan menarik jika menyelidiki efek dari diet berbeda berperan dalam mengubah (kualitas tidur kita," sambungnya.

Peneliti melakukan evaluasi terhadap pola tidur dan aktivitas listrik pada otak 15 individu yang sehat.

Mereka memiliki berat badan dan kebiasaan tidur yang normal, dan diberikan dua jenis diet dengan jumlah kalori yang sama, yaitu diet tinggi lemak dan gula serta diet rendah lemak dan gula.

Kedua jenis diet ini diberikan secara acak kepada partisipan selama satu minggu.

Baca Juga: Berapa Lama Jarak Ideal Minum Air Putih Setelah Makan? Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur tidak berbeda signifikan antara kedua doet tersebut, dan partisipan melaporkan tingkat kualitas tidur yang sama.

Namun, penggunaan alat perekam elektroensefalogram (EEG) mengungkapkan bahwa partisipan yang mengonsumsi diet tinggi lemak dan gula mengalami gangguan pada gelombang lambat yang terkait dengan aktivitas listrik di otak, sehingga tidur menjadi kurang nyenyak.

Para peneliti meyakini bahwa gangguan ini terjadi karena gula dan lemak mempengaruhi jalur otak yang membuat seseorang menjadi lebih sadar.

Cedernaes, salah satu peneliti, menekankan bahwa menjalani diet sehat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.***

Editor: Mutia Tresna Syabania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah