Jika sudah tahu penyebab utamanya, lebih baik kita menghindarinya untuk mencegah kanker paru-paru.
Selain itu, jika sudah berisiko, dr Sita menyarankan untuk melakukan skrining kanker paru dan deteksi dini kanker paru-paru.
Skrining adalah upaya mendiagnosis kanker sebelum terjadi gejala.
Skrining diharapkan dapat dilakukan pada usia dewasa, risiko tinggi yaitu riwayat merokok, perokok pasif, atau bekas perokok, riwayat pajanan pekerjaan, riwayat genetik kanker, dan riwayat fibrosis paru.
"Vape juga sama saja menjadi faktor berisiko kanker paru-paru. Bahkan rumah yang masih menggunakan kompor tungku," kata dr Sita.
Sedangkan deteksi dini adalah upaya untuk mendeteksi kanker dalam stage yang lebih dini, saat terjadi gejala yaitu batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada.
Deteksi dini kanker paru-paru hendaknya disatukan dengan program deteksi dini TB paru, sehingga dapat terdeteksi di stadium dini.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 November 2021: Iqbal Masuk Perangkap Al, Mama Rosa Bersikeras Cari Jessica
Skrining dan deteksi dini dapat dilakukan melalui CT scan toraks dosis radiasi rendah (Low-dose CT thorax).