Kolesterol tinggi dalam aliran darah menyebabkan lemak disimpan di dinding arteri sebagai plak lemak. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.
Plak lemak ini melapisi dinding arteri, mempersempit lumen pembuluh darah, dan mempersulit darah untuk melewati jaringan distal.
Aterosklerosis membuat dinding arteri lebih kaku sehingga membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah melaluinya.
"Plak dapat pecah, atau seluruh dinding pembuluh darah dapat pecah atau tersumbat, yang berarti darah tidak dapat melewati jaringan distal," katanya.
"Inilah yang terjadi ketika Anda mengalami angina, strok, atau serangan jantung," lanjut dr Deborah.
5. Sistem Saraf Simpatik
Orang yang menderita obesitas dan tekanan darah tinggi ditemukan memiliki aktivitas berlebihan kronis dari sistem saraf simpatik (SNS) mereka.
Hal ini adalah jalur saraf tak sadar tubuh, yang ada untuk mempersiapkan Anda menghadapi bahaya.
Salah satu alasannya adalah obesitas memberikan tekanan kronis pada ginjal pada RAS.
“Asupan kalori tinggi merangsang reseptor -adrenergik," kata dr Deborah.