Berpuasa dapat Membuat Awet Muda? Berikut Penjelasannya

- 25 April 2021, 15:41 WIB
Ilustrasi: perempuan awet muda lantaran melaksanakan puasa.*
Ilustrasi: perempuan awet muda lantaran melaksanakan puasa.* /Pexels/Muhammad Gibran

POTENSI BISNIS - Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib yang harus dijalankan umat Islam.

Berpuasa, selain untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim, ternyata puasa juga memiliki manfaat kesehatan.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa berpuasa dapat meningkatkan aktivitas metabolisme lebih dari yang disadari sebelumnya, bahkan dapat mencegah penuaan dini atau membuat awet muda, dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Inspirasi Menu Ramadhan, Resep Kue Sus Ala Farah Quin, Cocok untuk Berbuka Puasa

Penelitian kali ini menggunakan tikus sebagai sampelnya.

Hasil riset menunjukkan, puasa dapat memperpanjang umur tikus. Kendati begitu, hasil studi ini belum bisa dipastikan pada manusia.

"Studi baru-baru ini menunjukan bahwa pembatasan kalori dan berpuasa memiliki efek memperpanjang umur pada hewan, tetapi mekanisme terperinci tetap masih menjadi misteri," ungkap Dr Takuyaki Teruya.

Baca Juga: Love Story The Series Minggu 25 April 2021, Sinopsis: Anita Punya Rencana Jahat Terhadap Ken dan Maudy

Secara khusus, para ilmuwan di Institut Pascasarjana Sains dan Teknologi Okinawa, Jepang meneliti dampaknya terhadap metabolisme.

Dengan memahami metabolisme, tim ini berharap menemukan cara memanfaatkan puasa tanpa perlu menguras energi.

Untuk menyelidiki, empat sukarelawan berpuasa selama 58 jam. Menggunkan metabolomik atau pengukuran metabolit, para peneliti menganalisis sample darah lengkap pada interval selama periode puasa.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Prajurit KRI Nanggala-402 Berhak Naik Pangkat

Para ilmuwan dapat menemukan bukti glukoneogenesis dengan menilai kadar metabolit tertentu dalam darah, termasuk karnitin dan butirat. Setelah berpuasa, kadar metabolit ini telah meningkat dalam darah.

Namun, para ilmuwan juga mengidentifikasi lebih banyak perubahan metabolisme, beberapa hasilnya pun sangat mengejutkan peneliti.

Puasa juga memunculkan senyawa antipenuanaan. Kadar purin dan pirimidin yang lebih tinggi adalah petunjuk bahwa tubuh mungkin meningkatkan kadar antioksidan tertentu.

Peneliti menjelaskan bahwa ini mungkin puasa memperpanjang umur pada tikus. Dalam keempat subjek, para peneliti mengidentifikasi 44 metabolit yang meningkat selama puasa, beberapa di antaranya meningkat 60 kali lipat.

Ini adalah metabolit yang sangat penting untuk pemeliharaan otot dan aktivitas antioksidan. Hasil ini menunjukkan kemungkinan efek peremajaan dengan puasa, yang tidak diketahui sampai sekarang," tambah Dr Takuyaki Teruya.

Ilmuwan percaya bahwa kenaikan antioksidan muncul selama menahan lapar. Sehingga tubuh mengalami tingkat stres oksidatif yang tinggi.

Dengan memproduksi antioksidan, mungkin membantu menghindari potensi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x