POTENSI BISNIS - Guru Besar bidang Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Achmad Mubarok mengatakan terdapat tiga tingkatan puasa yang dialami umat muslim saat ini.
Ia mengungkapkan puasa yang bermutu tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun juga harus terhindar dari perilaku tercela lainnya yaitu menahan diri dari hoaks.
Maksud menjaga diri dari hoaks ini adalah masyarakat jangan percaya pada berita yang tidak ada dasarnya atau masih simpang siur.
Baca Juga: Roruni Kenshin The Final: Ulasan dan Fakta Unik
Dikutip PotensiBisnis dari ANTAR, menurut Achmad puasa terbagi menjadi tiga tingkatan.
1. Puasa orang awam yang hanya meninggalkan makan dan minum
Ia mengungkapkan, karena hanya meninggalkan makan dan minum, orang pada tingkatan ini tetap melakukan perbuatan tercela lainnya.
"Nah selama puasa ini mereka biasanya tetap menyebarkan berita hoaks, adu domba orang. Jadi puasa itu hanya tidak makan dan minum. Itu nilai puasa yang paling rendah dan masyarakat kita masih banyak yang di situ, ujar Achmad.
2. Puasa khusus