“Penurunan substansial dalam risiko infeksi SARS-CoV-2 pada pasien yang menggunakan CBD yang telah dilegalkan FDA menyoroti potensi kemanjuran obat ini dalam memerangi infeksi SARS-CoV2,” kata Rosner.
Rosner menganjurkan adanya uji klinis dengan placebo yang terancang untuk mengetahui fungsi peran CBD dalam mencegah dan mengobati infeksi dini SARS-CoV-2.***