Jangan Lakukan Hal Ini Sesudah Sahur! Dampaknya Bisa Meningkatkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

24 Maret 2024, 11:20 WIB
Ilustrasi: hal yang bisa memicu peningkatan kadar gula darah usai menjalankan sahur./ /istockphoto.com

POTENSI BISNIS - Sahur merupakan kegiatan makan minum di malam hari mulai tengah malam hingga sebelum Subuh. Ini merupakan kegiatan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebelum umat Islam menjalankan ibadah puasa.

Sahur sangat baik dilakukan demi menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Namun, seorang dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan lulusan dari Universitas Indonesia, dr. Rudy Kurniawan Sp.D MM MARS menjelaskan bahwa ada satu hal yang bisa memicu seseorang mengalami peningkatan kadar gula darah dalam tubuh usai melakukan sahur.

Baca Juga: 2 Bansos Ini Cair Bulan Ramadhan 2024, Berikut 8 Syarat yang Harus Dipenuhi KPM

Hal tersebut yakni apabila seseorang tidur sesaat setelah sahur, ini bisa mempengaruhi potensi peningkatan gula darah dalam tubuh

“Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan,” Ujar Rudy, dikutip dari Antara pada Minggu, 24 Maret 2024.

Menurut Rudy, tidur langsung setelah sahur bisa memengaruhi kadar gula darah dan sistem pencernaan, yang mungkin tidak optimal. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti GERD dan masalah lambung lainnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta dengan Harga Murah dan Makanannya Lezat

Oleh karena itu, disarankan untuk tidak langsung berbaring setelah makan, tetapi melakukan aktivitas ringan atau duduk dengan posisi tegak.

“Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur,” kata Rudy.

Menurut Rudy, saat berbuka puasa, penderita diabetes harus mengontrol santapan mereka agar gula darah tetap stabil. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan serat sesuai anjuran pemerintah dan WHO.

Baca Juga: Ramadhan 2024: Cocok untuk Berbuka Puasa, Inilah Manfaat Buah Delima bagi Kesehatan

Selain itu, disarankan juga untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta berbuka puasa dengan kurma sebanyak 3 atau 5 butir saja. Kurma memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan yang dapat menimbulkan gejala.

“Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,” ucap Rudy.

Pendiri Komunitas Sobat Diabet menyatakan bahwa penderita diabetes boleh berpuasa asalkan kadar gula darah mereka terjaga dalam batas yang terkontrol. Menurut literatur Perhimpunan Diabetes, kadar HbA1C penderita diabetes harus terjaga di bawah 5,7 persen.

Jika kadar ini melampaui batas yang ditentukan, maka ada risiko yang signifikan terjadi gangguan saat berpuasa bagi penderita diabetes.

Disarankan agar penderita diabetes melakukan pemeriksaan satu bulan sebelum berpuasa untuk mengevaluasi sejauh mana kondisi pasien dengan kadar gula darah yang tinggi serta untuk menyesuaikan aturan penggunaan obat yang mungkin berubah selama puasa.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler