POTENSI BISNIS - Gejala demensia tidak selalu seragam dan dapat bervariasi antara satu pasien dengan yang lainnya. Dua tanda yang sering muncul adalah kehilangan memori dan kebingungan.
Meskipun kehilangan daya ingat tampak menjadi ciri yang paling mencolok, namun kebingungan juga seringkali menetap sebagai gejala awal demensia.
Seseorang mungkin mulai kesulitan untuk mengingat informasi dasar, seperti alamat rumah atau nama keluarga, sementara kebingungan dapat mencakup kehilangan orientasi terhadap waktu dan tempat.
Di samping itu, ada juga tanda awal demensia yang mungkin terlihat saat seseorang sedang mandi. Hal ini mungkin melibatkan kesulitan dalam memahami dan melaksanakan tugas-tugas rutin, seperti mengatur suhu air atau menggunakan sabun dengan benar.
Baca Juga: Awas! Merokok Sebabkan Penyusutan Otak, Begini Penjelasannya
Mengetahui tanda-tanda ini menjadi kunci penting dalam mendeteksi demensia pada tahap awal, karena pengamatan terhadap perubahan perilaku selama kegiatan sehari-hari dapat memberikan petunjuk yang berharga bagi diagnosis dini.
Melansir dari laman Miror, sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari University of Chicago di Amerika Serikat mendalami tentang gejala dimensia. Gejala yang dimaksud adalah penurunan signifikan pada fungsi indra penciuman.
Peran penting ingatan dalam mengenali aroma menjadi sorotan dalam sebuah studi, di mana para peneliti menganalisis 515 individu paruh baya untuk indra penciuman.
Tes penciuman yang dikembangkan mirip dengan uji penglihatan dan pendengaran diaplikasikan dalam penelitian tersebut.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Makanan Untuk Menyambut Awal Tahun Baru 2024
Tim peneliti berpendapat bahwa tes ini dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi tanda-tanda demensia.
Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan mengamati apakah terjadi penurunan kemampuan mencium aroma sampo dan sabun mandi selama proses mandi.
Jayant M Pinto, penulis senior studi dan profesor bedah di Universitas Chicago yang ahli dalam studi penyakit penciuman dan sinus, menyatakan bahwa penelitian ini memberikan petunjuk baru mengenai penurunan signifikan dalam indra penciuman sebagai indikator kemungkinan adanya demensia.
Timnya menemukan perubahan struktural di wilayah tertentu di otak peserta dalam penelitian tersebut.
"Kami dapat menunjukkan bahwa volume dan bentuk materi abu-abu di area penciuman dan otak yang berhubungan dengan memori pada orang-orang dengan penurunan indra penciuman yang drastis lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang penurunan fungsi indra penciumannya tidak terlalu parah," ungkap Pinto.***