Siapa Singka! Penyebab Obesitas karena Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Olahan, Begini Kata Studi

13 November 2022, 08:57 WIB
Ilustrasi. Terlalu banyak konsumsi makanan olahan bisa menyebabkan obesitas. /Pexels/Andrienn

POTENSI BISNIS - Penelitian terbaru mengklaim jika makanan olahan adalah penyebab utama obesitas di dunia western.

Ahli gizi dan pakar kesehatan tidak pernah merekomendasikan makanan olahan.

Profesor Universitas Sydney David Raubenheimer dan Stephen Simpson mulai mengajukan hipotesis ini pada 18 tahun lalu.

Baca Juga: Nyawa Dibalas Nyawa, Abimana Sengaja Beri Makanan Beracun untuk Membunuh Agus Rimba, Ikatan Cinta Hari Ini

Berawal dengan konsep bahwa karena tubuh manusia secara alami didorong untuk mencari dan mengkonsumsi protein.

Maka dari itu, cenderung untuk terus makan sampai kebutuhan protein harian kita terpenuhi.

Sebagainya dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News. Simak selengkapnya.

Makanan olahan yang membentuk sebagian besar makanan western biasanya rendah protein.

Sehingga, saat Anda makan makanan tersebut dalam jumlah besar, seringkali kaya akan lemak dan karbohidrat, untuk memenuhi kebutuhan protein kita.

Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama Kali Dilihat, Ungkap Seberapa Besar Ambisi Anda

Di samping itu, tim U Sydney yang dipimpin oleh Dr Amanda Grech berangkat untuk melihat seberapa banyak Hipotesis Leverage Protein benar-benar dimainkan di dunia nyata.

Para ilmuwan menganalisis data dari National Nutrition and Physical Activity Survey, yang mendokumentasikan nutrisi dan aktivitas fisik pada 9.341 orang dewasa Australia antara Mei 2011 dan Juni 2012.

Lalu, ditemukan bahwa ketika orang makan sarapan yang cukup rendah protein.

Mereka cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar pada waktu makan berikutnya.

Baca Juga: Terungkap! Abimana Dalang di Balik Meninggalnya Agus Rimba, Aksi Balas Dendam Belum Berhenti, Ikatan Cinta

Temuan ini mendukung hipotesis, karena menunjukkan bahwa individu berusaha memenuhi kebutuhan protein mereka dengan makan lebih banyak sepanjang hari.

Maka bisa disimpulkan, ketika orang makan sarapan dengan lebih banyak protein, asupan makanan mereka lebih rendah untuk makanan berikutnya.

Bisa dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang sarapan rendah protein, orang sarapan berprotein tinggi mengonsumsi lebih sedikit makanan padat energi yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam di kemudian hari.

Hal tersebut, mendukung peran sentral protein dalam epidemi obesitas, dengan implikasi signifikan bagi kesehatan global.***.

Editor: Mutia Tresna Syabania

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler