Libatkan Seluruh Komponen, Vaksinasi Covid-19 Drive Thru Diharapkan Percepat Herd Immunity

2 Maret 2021, 17:23 WIB
Pelaksanaan vaksinasi drive thru di Bali. /Dokumentasi Kemenkes


POTENSI BISNIS - Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata, Grab Indonesia dan Good Doctor Technology Indonesia, berkolaborasi menggelar vaksinasi massal untuk 5.000 pelaku pariwisata.

Juga mitra transportasi online, maupun angkutan umum yang akan dilakukan dalam satu minggu ke depan dalam bentuk public private partnership.

Ketika sektor swasta, membantu pemerintah melaksanakan vaksinasi nasional maka herd immunity segera tercapai.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Insentif Pajak Kendaraan Bermotor dan Properti, Begini Kriteria dan Syaratnya

Grab dan Good Doctor, mendirikan pusat vaksinasi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.

“Ini tidak mungkin bisa saya lakukan sendiri. Harus bersama teman-teman semua,” kata Menkes, saat meninjau langsung di Bali.

“Untuk itu, dalam pelaksanaannya harus melibatkan seluruh komponen bangsa. Agar cakupan vaksinasi bisa dipercepat dan diperluas,” tambahnya, dikutip PotensiBisnis.com dari keterangan tertulis Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Udate Covid-19 Sore Ini, Masyarakat Harus Waspada Sebab Kasus Masih Terus Bertambah

Menkes, juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah menjadi mitra pertama, dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang turut menyaksikan secara virtual mengungkapkan, vaksinasi penting untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, khususnya Bali.

Dengan interaksi dan mobilitas yang tinggi, pelaku pariwisata sangat rentan terinfeksi Covid-19. Vaksinasi menjadi harapan besar, untuk mewujudkan kawasan wisata yang aman dan sehat.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Besok 3 Maret 2021 Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Cek Lokasinya di Sini!

“Ketersediaan vaksin, menjadi sumber harapan bagi masyarakat. Agar dapat kembali ke situasi normal dan mendorong kepercayaan, untuk dapat berwisata dengan aman,” jelas Menparekraf.

Bangkitnya sektor pariwisata, juga menjadi harapan besar Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Agar kekebalan kelompok bisa segera tercapai, dia mengimbau seluruh masyarakat, termasuk pelaku sektor pariwisata, berpartisipasi dalam setiap tahapan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Peringati Satu Tahun Covid-19 di Indonesia, Wamenkes: Varian Baru B117 dari Inggris Sudah Ditemukan Dua Kasus

“Ketika sektor pariwisata kembali bergeliat, ekonomi Indonesia pun niscaya dapat kembali pulih,” ujar Gubernur Bali, I Wayan Koster.

“Sumber mata pencaharian rakyat pun dapat dipertahankan. Untuk masyarakat, tidak perlu takut untuk divaksin. Karena efektif menekan penyebaran virus,” 

“Mari bersama-sama kita dukung program vaksinasi nasional. Demi percepatan pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.

Dalam vaksinasi tersebut, dilakukan dengan menggabungkan dua metode. Yakni walk-in dan drive-thru. Metode ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Baca Juga: Gunakan Aplikasi e-Filing, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Laporkan SPT Sebelum Jatuh Tempo

“Kami melakukan dua metode itu, karena ingin mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat. Ini sesuai dengan prinsip kami yang inklusif,”  kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia

Layanan ini, semakin mempermudah sasaran, karena tidak perlu keluar dari mobil.

Pada tahap registrasi, peserta hanya menyerahkan KTP, untuk diverifikasi serta mengisi lembar skrining.

Selanjutnya, kendaraan diarahkan menuju zona skrining kesehatan. Sasaran dilakukan pemeriksaan dasar.

Seperti cek suhu, tekanan darah serta diberikan beberapa tambahan pertanyaan.

Jika dinilai layak, sasaran menuju ke area penyuntikan vaksin Covid-19. Setelah disuntik, sasaran selanjutnya menuju area observasi.

Di lokasi ini, telah disiagakan petugas kesehatan dan mini ICU. Apabila muncul gejala maupun reaksi tertentu, sasaran bisa memberikan peringatan dengan membunyikan klakson.

Setelah observasi dan tidak muncul gejala tertentu, selanjutnya sasaran bergerak ke area pengambilan sertifikat. Selanjutnya menunggu penyuntikan tahap kedua, 14 hari mendatang.

Penyelenggara memastikan, seluruh proses vaksinasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Seperti memakai masker, menjaga jarak dan menyediakan fasilitas cuci tangan maupun hand sanitizer di lokasi vaksinasi.

Untuk mencegah terjadinya penumpukan, peserta vaksinasi harus datang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan di undangan.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler