Pemerintah Targetkan Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan Selesai Februari, Saat ini Baru 22 Persen

23 Januari 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 dari Sinovac. /DoroT Schenk/Pixabay

POTENSIBISNIS – Sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan ditargetkan mendapat vaksin Covid-19 dari Sinovac. Baru 132 ribu yang sudah menjalaninya hingga akhir Januari 2021.

Tenaga kesehatan yang telah melakukan vaksinasi meruapakan penerima tahap satu, sejak 14 Januari hingga 22 Januari 2021.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah tersebut didapat dari vaksinasi tenaga kesehatan dari setiap provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Ini Deretan Adegan Al dan Andin di Sinetron Ikatan Cinta yang Uwuu hingga Bikin Baper Netizen

Jumlah tersebut adalah total yang didapatkan dari laporan terakhir, Jumat, 22 Januari 2021,  pukul 13.00 WIB. 

"Maka jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi, sudah mencapai lebih dari 132.000 orang,” katanya dikutip dari Setkab. 

Vaksinasi Covid-19 tahap I pada bulan januari untuk tenaga kesehatan ini sebenarnya mempunyai target sebanyak 598.483 orang.

Baca Juga: Menatap Kompetisi 2021, Ini Harapan Terbesar Pelatih Persib

Sehingga dengan adanya jumlah yang sudah divaksinasi tersebut, kini target telah tercapai 22 persen. 

“Sisa sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari kemarin," ucapnya. 

"Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap I maka kemungkinan mereka berada di kelompok II,” lanjutnya. 

Namun, ternyata ada pula tenaga kesehatan yang tidak bisa atau ditunda untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Alasannya beragam, ialah karena merupakan penyintas Covid-19, memiliki komorbid, atau sedang hamil.

Diketahui jumlah tenaga keseatan yang kini tidak bisa atau belum bisa mendapatkan vaksinasi ialah sebanyak 20.154 tenaga kesehatan.

Nadia berharap, vaksinasi untuk tenaga kesehatan ini dapat diselesaikan di bulan Februari.

“Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,4 juta tenaga kesehatan,” katanya.

Nadia mengtakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari para penerima vaksin COVID-19 yang dilaporkan masih bersifat ringan dan tidak serius.

Vaksinasi dinilai lebih memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risiko yang kemungkinan terjadi.

“Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius,” ucapnya. 

Diketahui sebelumnya, pemerintah telah memulai vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2021, yang dimulai oleh penyuntikan pertama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selanjutnya bagi tenaga kesehatan dan kelompok yang diprioritaskan lainnya juga dijadwalkan di tahap I ini.

Proses vaksinasi tahap I ini mulai dilaksanakan setelah dikeluarkannya Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Pada tahap I, kelompok prioritas penerima vaksin akan menerima Short Message Service (SMS), atau dapat mengecek ke website yang telah disediakan.

Kelompok tersebut adalah 1,319 juta tenaga kesehatan serta penunjang pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, petugas tracing kasus Covid-19.

Selain itu juga 195 ribu petugas pelayan publik esensial sebagai garda terdepan, seperti TNI Polri, Satpol PP, petugas pelayan publik transportasi (petugas bandara, pelabuhan, KA, MRT, dll) termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama di seluruh Indonesia.

Vaksin yang akan diberikan kepada para penerima vaksin tahap I ialah vaksin yang sama yang juga diberikan kepada Jokowi, yaitu Vaksin Sinovac yang beberapa waktu lalu tiba di Indonesia dari China.

Nantinya Vaksinasi nantinya akan diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 14 hari.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler