POTENSI BISNIS - Dalam meniti karier ada banyak jalan untuk sukses. Satu di antara cara yang diungkap Tung Desem Waringin.
Tung Desem Waringin adalah seorang pengusaha sukses sekaligus motivator dan pakar marketing.
Dalam akun Instagramnya, Tung Desem Waringin menyinggung soal sikap sadis untuk menunda kesenangan. Nah, kira-kira apa maksudnya?
Baca Juga: Cerita Bisa Melejit di Era Sulit ala Motivator Tung Desem Waringin
Baca Juga: Resep Apple Pie Renyah dan Gurih Krispi ala Chef Devina Hermawan
Baca Juga: Sifat Amanda Manopo 'Dikuliti' Mantan Kekasih, Christ Laurent: Sekarang Sudah Bukan Siapa-siapa
Dalam unggahannya di Instagramnya @tungdesemwaringin.tdw pada Rabu, 1 September 2021, Tung Desem Waringin memberi sebuah pencerahan.
Dia mengulas tentang apa itu definisi hidup sejahtera.
Versi dia, hidup sejahtera adalah seseorang bisa makmur, sehat dan damai.
Jelasnya, jika kekayaan bisa diukur dengan banyaknya harta dan uang. Akan tetapi lain halnya dengan sejahtera.
Dia mengatakan, jika orang sejahtera maka diukurnya oleh putaran waktu.
Tung Desem Waringin mencontohkan, orang punya kekayaan Rp10 Miliar, akan tetapi tiap bulan keluar Rp1 miliar.
"Maka kesejahteraan orang tersebut hanya 10 bulan,” ungkap Tung Desem dilihat dari unggahannya di Instagramnya @tungdesemwaringin.tdw pada Rabu, 8 September 2021.
Tung Desem Waringin lebih jauh mengurai teorinya, orang sejahtera memiliki arti pasif incomenya lebih besar dari gaya hidup.
Kemudian Tung Desem Waringin menjelaskan tiga cara menaikkan pasif income.
Cara pertama adalah dapat masif income dulu, baru investasi ke investasi yang aman.
Hal itu kata dia harus menguntungkan yang menghasilkan pasif income.
Kemudian yang kedua adalah sambil jalan. Berapa pun income kita, kita sisihkan.
"Bukan nunggu sisa, karena tidak akan bersisa," jelasnya.
Kemudian, investasikan ke tempat yang aman dan menguntungkan.
Dan ketiga, adalah langsung deal jadi makelar yang tetunya bisa menghasilkan pasif income.
“Di awal-awal ya lebih baik menurunkan gaya hidup terlebih dahulu," jelasnya.
"Artinya yaitu menunda kesenangan dan menyederhanakan gaya hidup,” terangnya.
Lebih kanjut kata setelah pasif income besar, maka sangat wajar untuk menutup kebutuhan gaya hidup.
"Setelah pasif income Anda segede gajah, maka silakan bergaya hidup segede kerbau. Maka anda sejahtera secara keuangan," kata Tung Desem Waringin menjelaskan sebuah perumpamaan.
Tung Desem Waringin mengingatkan, tidak dibenarkan memiliki sifat iri pada rekan yang terlihat kaya.
“Terinspirasi lah dengan orang-orang yang sejahtera,” ucap Tung Desem Waringin berpesan.
Dia kembali berpesan, untuk bisa disiplin dalam menunda kesenangan.
"Hendaklah kita sadis, sabar, dan disiplin dalam menunda kesenangan dan menyederhanakan gaya hidup," kata Tung Desem Waringin.
Dia lantas mengatakan, sebaiknya mengalokasikan uang untuk investasi yang menghasilkan pasif income.
Kemudian, mencoba menyimpan uang untuk cadangan, dan belajar, serta biasakan beramal.
“Setelah itu bisa dilakukan, baru alokasikan untuk kesenangan. Semoga Kita Semua SEJAHTERA. Aamiin,” tutur Tung Desem Waringin menutup motivasinya.***