GMF AeroAsia ini merupakan anak perusahaan maskapai nasional Geruda Indonesia, untuk bantuan studi mendalam tentang kemampuan pengisian bahan bakar udara Indonesia.
Baca Juga: Dapatkan Senjata hingga Gold dari Kode Redeem PUBG Mobile Rabu 23 Juni 2021
Adapun beberapa hal yang ditelaah dalam studi tersebut, di antaranya life cycle cost, kemampuan lokal dalam memelihara badan pesawat.
Kesesuian metode pengisian bahan bakar dengan armada pesawat TNI AU, dan interoperabilitas dengan aset TNI AU yang ada.
Sebagai bagian dari temuannya, TNI-AU dan GMF AeroAsia merekomendasikan agar tanker baru dilengkapi dengan metode pengisian bahan bakar udara probe-and-drogue dan flying boom, menurut laporan Janes.
Sebelum studi bersama dengan GMF AeroAsia, TNI AU telah melakukan studi pendahuluan sendiri membandingkan Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT), Boeing KC-46A Pegasus, dan Ilyushin Il-78.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai 418,0 miliar dolar AS atau sebesar Rp5.935 triliun per akhir April 2021.***
Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com berjudul, "Kemenkeu Setuju, Indonesia Ngutang Lagi Rp10 Triliun untuk Beli 2 Pesawat Tanker TNI AU".