POTENSI BISNIS – Menjelang tahun baru Imlek 2021, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis, 11 Februari sore ditutup positif.
Setelah hari sebelumnya berada di posisi Rp13.983 per dolar AS, kini rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp13.973 per dolar AS.
Sebelumnya hal ini juga sudah diprediksikan, mengingat beberapa sentimen yang bisa menjaga penguatan rupiah. Salah satunya adalah optimisme pasar terhadap stimulus besar Amerika Serikat.
Baca Juga: Bikin Haru, Berikut 5 Ucapan Imlek 2021 yang Cocok Buat Status WhatsApp dan Story Instagram
Selain itu, data indeks harga konsumen inti AS Januari tidak mengalami pertumbuhan sehingga menekan dolar AS.
"Sentimen terakhir yaitu kasus COVID-19 yang mulai menurun di dunia dan juga di Indonesia," ujar Ariston.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, pada Kamis, 11 Februari 2021.
"Dari eksternal, pergerakan rupiah dipengaruhi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang memperingatkan bahwa pasar kerja AS masih jauh dari pemulihan penuh dan menyerukan upaya nasional yang luas untuk membuat orang Amerika kembali bekerja pasca-COVID-19," kata Ibrahim.