Network
POTENSIBISNIS – Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia mulai gencar untuk memberikan bantuan-bantuan untuk rakyatnya.
Satu diantaranya dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau yang sekarang disebut Bantuan Sosial Tunai (BST).
Melalui BST, pemerintah ingin sebisa mungkin membantu meringankan beban rakyatnya. Melalui DTKS, pemerintah akan menerima data-data siapa saja yang akan diberikan BST, dengan menerapkan syarat-syarat tertentu.
Baca Juga: Temui Hotman Paris, Gisel Mengaku Handphonenya Hilang 3 Tahun Lalu
Program BLT/BST yang diberikan adalah uang sebesar Rp300 ribu per Kepala Keluarga (KK). Program ini berlangsung sejak April 2020 hingga Desember 2020, namun kini diperpanjang hingga Juni 2021.
Dikutip PotensiBisnis dari Diskominfo, jika Anda termasuk dari warga terdampak COVID-19 dan sudah memenuhi syarat untuk menerima bantuan sosial tunai, berikut cara pencairannya:
- Pastikan tidak terdaftar di program bantuan sosial pemerintah yang lain
- Cek apakah nama Anda sudah terdaftar ke penerima bantuan sosial tunai ke RT/RW setempat
- Jika belum, daftarkan diri dengan melampirkan fotokopi KTP untuk diberikan ke kepala desa untuk data Anda diserahkan kepada bank-bank milik negara yang dilibatkan pada program.
- Tunggu informasi selanjutnya mengenai pencairan dana ke rekening Anda (jika memilih sistem transfer)
- BST akan di transfer langsung ke rekening masing-masing penerima atau melalui PT Pos Indonesia. Bagi yang memilih sistem transfer rekening, berikut daftar rekeningnya: BRI, BNI, Mandiri dan BTN.
Bagi yang tak punya rekening bank, ambil uang BST melalui Kantor Pos. Proses pencairan langsung penerima BST secara nontunai (transfer) tidak dikenai biaya dan bunga.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Berikut Daftar Harga HP Rp1 Jutaan Bisa Jadi Pilihan Anda
Dikutip Potensibisnis.com dari Indonesia.go.id, untuk mengakselerasi penyaluran BST, Kemensos meminta Pos Indonesia melakukan sejumlah terobosan yang akan Penyaluran melalui pelayanan di luar kantor pos (komunitas).
