76 Tempat Wisata Baru di Jawa Barat, Disparbud Butuh Investasi Rp5,8 Triliun

20 November 2020, 14:52 WIB
Kadisparbud Jabar, Dedi Taufik dalam konferensi pers West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (17/11/20) /HUMAS JABAR

POTENSIBISNIS - Provinsi Jawa Barat merupakan satu diantara provinsi dengan tingkat pariwisata terbanyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.

Merebaknya virus Covid-19 membuat ekonomi dunia termasuk di Indonesia, goyang di segala sektor. Tak terkecuali sektor pariwisata.

Sektor pariwisata Jawa Barat termasuk sektor yang paling terhempas semenjak pemerintah menerbitkan kebijakan PSBB di beberapa titik kota.

Baca Juga: Libur Akhir Pekan, Berikut Rekomendasi Tempat Wisata di Lembang yang Wajib Dikunjungi

Dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Pemprov Jabar membuat strategi ekonomi dengan mencari potensi-potensi wilayah yang ada di Jawa Barat untuk kemudian dikembangkan.

Sebagaimana dikutip dari Antaranews.com Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ingin megembangkan 76 tempat wisata baru di 21 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Pengembangan 76 tempat wisata baru di Jawa Barat ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mengaku membutuhkan investasi sekitar Rp5,8 triliun.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata menawarkan kerjasama kepada Disparbud Jawa Barat.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 20 November 2020, Berangsur Turun, Antam Menyusul UBS

Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi Disparbud Jawa Barat. Dedi Taufik, selaku perwakilan dari Disparbud Jawa Barat menyambut tawaran MoU antara PTPN VIII dengan BUMD Jabar yakni pt. Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar.

“Ini potensi yang perlu kita kolaborasikan bersama melalui Forum WJIS 2020,” Ungkap Dedi dalam pertemuannya bersama PTPN VIII dan Jaswita Jabar, sebagaimana dikutip dari Antanews.com, Jumat, 20 November 2020.

Sekitar 70 persen generasi milenial memiliki ketertarikan terhadap wisata alam. Peluang ini diharapkan menarik investor lainnya untuk berinvestasi di bidang pariwisata.

 “Jadi total investasi untuk membangun infrastruktur pariwisata di Jabar lumayan. Dalam kurun waktu empat tahun ke depan kita perlu akselerasi dengan pertemuan hari ini (bersama PTPN VIII dan Jaswita Jabar), Jadi total investasi untuk 76 tempat wisata yang alokasi potensi wisata yang akan kita kerjakan di sekitar Rp5,8 triliun,”  kata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat pada hari kedua West Java Investment Summit 2020 di Kota Bandung, Selasa lalu.

Baca Juga: Gawat! TNI Hendak Bubarkan FPI, Pangdam Jaya: 'Kok Mereka yang Atur'

Direktur PTPN VIII, Muhammad Yudayat mengungkapkan bahwa bisnis utama PTPN VIII adalah the, sawit, dan karet.

"Sekarang kami melihat peluang lain, ada aset-aset kami yang optimalisasinya masih rendah yang bisa kami kembangfan.  Kita tahu ada yang di Ciwidey, di Pangalengan di Gunung Mas, itu semua lahan milik PTPN VIII yang dikembangkan untuk pariwisata,” ujar Yudayat.

Menurut Yudayat, pola kerja sama yang dilakukan dapat beraneka ragam selama masih dalam ruang lingkup pariwisata.

Pengembangan wilayah-wilayah potensial ini juga terbuka untuk usaha kecil, dari anggaran kecil hingga anggaran besar. Khususnya wilayah Ciater yang mempunyai peluang pengembangan sektor wisata yang strategis karna merupakan puncak dari Bandung raya.

Yudayat juga menambahkan bahwa pihaknya lebih mengedepanan pengembangan wisata yang ramah lingkungan seperti agrowisata.

“Ciater ini puncaknya Bandung, udaranya sejuk, hamparan teh bagus, pemandangan indah. Minggu lalu Pak Gubernur Jabar dan tim ke sana dan meyakini ini bisa dikembangkan lebih lanjut pariwisatanya,” ujarnya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler