Rupiah ke Dolar AS Ditutup Stagnan Rp14.170 per 13 November 2020, Sedangkan IHSG di Zona Hijau

13 November 2020, 18:27 WIB
Uang pecahan rupiah dan dolar Amerika Serikat /marketbisnis.com

POTENSIBISNIS - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Jumat 13 November 2020 ditutup sore hari stagnan, sebab masih dibayangi sentimen kenaikan kasus Covid-19.

Rupiah ditutup pada sore ini berada stagnan di posisi Rp14.170 per dolar AS, sama dengan posisi penutupan pada Kamis kemarin.

Kepada Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, bahwa menanggapi pasar secara negatif kenaikan tinggi kasus Covid-19 di AS yang bisa menghambat pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Baca Juga: Bernyali Besar Nikah dengan Putri Imam Besar Habib Rizieq, Sosok Calon Suami Bukan Orang Biasa

"Hingga sore ini kelihatannya sentimen negatif soal meningginya virus corona, masih mendominasi pasar," kata Ariston, dilansir Antara.

Faktor yang mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukai lainnya, disebabkan sentimen negatif Covid-19.

Namun pelaku pasar juga mewaspadai sentimen kenaikan kasus Covid-19 tersebut, yang dinilai juga bisa menjadi sentimen negatif untuk nilai tukar pasar berkembang.

Baca Juga: Info BLT BPJS Ketenagakerjaan Bank BCA Belum Masuk, Jadwal Bantuan Subsidi Gaji Tahap 2 Cair

Sedangkan pada pagi hari rupiah dibuka pada kisaran Rp14.150 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.220 per dolar AS.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 13 November 2020 ditutup berada di zona hijau, meski cukup tertekan pada perdagangan hari ini.

IHSG hari ini ditutup menguat 2,46 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.461,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0.51 poin atau 0,06 persen menjadi 867,2.

Saat dibuka pagi tadi IHSG banyak menghabiskan waktu di teritori negatif, namun berhasil menguat menjelang penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: Rombongan AHY bersama Partai Demokrat Berkunjung ke PP Muhammadiyah, Bahas Persoalan Berikut ini

Secara sektoral, empat sektor meningkat di mana sektor pertambangan naik paling tinggi yaitu, 0,78 persen. Kemudian diikuti sektor properti dan sektor keuangan industri masing-masing 0,64 persen dan 0,62 persen.

Sedangkan enam sektor lainnya terkoreksi dengan sektor aneka industri paling dalam yakni minus 1,21 persen. Diikuti sektor infrastruktur dan sektor industri dasar masing-masing minus 1,03 persen dan minus 0,54 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual beli investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp243,75 miliar.

Baca Juga: Covid-19 Bukan Lagi Pandemi Tapi Sindemi, Simak Ini Alasannya

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 701.606 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,48 miliar lembar saham senilai Rp8,77 triliun.

Sebanyak 198 saham naik, 226 saham menurun, dan 178 saham tidak bergerak nilainya. Seementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 135,01 poin atau 0,53 persen ke 25.385,87.

Selanjutnya, Indeks Hang Seng turun 12,52 poin atau 0,05 persen ke level 26.156,86, dan indeks Straits Times meningkat 2,39 poin atau 0,09 persen ke 2.714,29.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler