Potensi Budidaya Buah Nanas di Lahan Gambut Tembus Bisnis Ekspor

- 8 Agustus 2020, 18:34 WIB
Ilustrasi: buah nanas hasil budidaya di lahan gambut/
Ilustrasi: buah nanas hasil budidaya di lahan gambut/ /pixabay/pineapplesupplyco

POTENSI BISNIS - Budidaya buah nanas kini menjadi salah satu komoditas ekspor yang menjajikan. Buah nanas yang dibudidayakan petani di lahan gambut tipis di Desa Pagaruyung, Kabupaten Kampar, Riau.

Seperti yang dilakukan Legimin bersama kelompok tani di Desa tersebut, mereka mampu bertani nanas, bahkan tidak tanggung-tanggung bauh yang dihasilkan pun kualitas ekspor.

Dari Batam nanas ini diekspor ke Singapura, para tengkulak membeli dan menjual nanas hasil budidaya di Batam.

Baca Juga: Pengamat : untuk Memulihkan Ekonomi, Pelaku UMKM Jaga Aspek Likuiditas

Sehingga, bisa dikatakan potensi bisnis buah nanas tersebut mampu mendongkrak ekonomi Legimin dan petani nanas lainnya. Pasalnya, potensi penanaman nanas di lahan gambut itu luar biasa besar, sebab nanas budidaya paling efisien.

"Berkat bantuan Badan Restorasi Gambut (BRG), untuk pertanian nanas di lahan kita bisa berkali-kali panen dan menikmati manisnya lahan gambut yang terbasahi serta terawasi dengan baik," ucap Legimin di lansir PotensiBisnis.com dari laman WartaEkonomi

Sementara itu, Pendamping Kelompok Masyarakat, Riau Misngadi mengatakan, perawatan nanas sangat cocok di lahan gambut dangkal. Hasil dari budidaya nanas dilahan tersebut, ini sudah bisa dijual ke beberapa wilayah di Indonesia.

"Kamis sudah membuka link antarprovinsi juga di pertengahan 2020, salah satunya," kata dia.

Misngadi menyebutkan, meski harganya sedang terombang-ambing. Akan tetapi permintaan nanas di tahu 2020 masih ada, sebab tidak terlalu jatuh harganya.

Lebih lanjut, kata dia, saat ini harga nanas per-gandeng, berisi dua buah nanas besar dihargai Rp7.000.

"Untuk kedepannya, semoga para petani bisa mendapat bantuan penjualan," harapnya.

Seperti diketahui, potensi ekspor nanas dari Indonesia meningkat tiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2013 hingga 2018 ekspor nanas terus mengalami kenaikan.

Bisnis ekspor nanas pada 2013 tercatat 174 ribu ton. Sementara itu, pada 2018 terjadi kenaikan signifikan pada angka 229 ribu ton. Ekspor nanas juga lebih besar dibandingkan komoditas buah lain. Data BPS mencatat ekspor nanas Indonesia tertuju ke 76 negara, di antaranya, Hong Kong, Taiwan, China, dan Jepang.

Wilayah penghasil nanas terbesar yaitu Lampung dengan 32,8 persen dari total produksi nanas nasional. Disusul, Jawa Barat 11,4 persen; Sumatera Utara, 10,9 persen; Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan 8 persen.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x