"Saya tak bisa mengirim barang baru, karena stok yang lama juga masih ada. Lagi pula hingga sekarang toko oleh-oleh di tempat wisata masih banyak yang belum buka," keluhnya.
Industri rumahan yang dirintisnya sejak 9 Juni 2009, kini berhenti total. Imbasnya terhadap sembilan orang karyawannya, yang sejak Maret lalu terpaksa dirumahkan.
"Sejak Rumah Crispy dibangun, baru sekarang mengalami goncangan sedasyat ini. Sampai berhenti beroperasi," imbuhnya.***
Dilansir Potensi-Bisnis.com dari artikel asli telah tayang di galamedia.pikiran-rakyat.com dengan berjudul "Pandemi Covid-19 Berdampak Besar pada Pengusaha Makanan Rumahan di Kab. Bandung Barat".