UKM Didorong Dapat Penuhi Kebutuhan Jemaah Haji dan Umrah Asal Indonesia

- 15 Januari 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi ibadah haji dan umroh di Tanah Suci*/
Ilustrasi ibadah haji dan umroh di Tanah Suci*/ /Pixabay.com

Menurutnya, kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia sangat besar. Dia mencontohkan, sebelum pandemi, Indonesia mengirim 221 ribu jemaah haji.

Juga sekitar satu juta jemaah umrah ke Arab Saudi dalam setiap tahunnya. Selain itu, ada ratusan ribu warga ekspatriat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

"Kondisi ini tentu diikuti adanya kebutuhan makanan dan minuman, serta sarana prasarana pendukung lainnya yang bercitarasa dan berasal dari Indonesia,” tuturnya.

Apalagi, dalam penyelenggaraan ibadah haji 1440H jemaah Indonesia mendapat layanan makan sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi.

Jumlah ini terdiri atas 40 kali makan di Makkah, satu kali makan di Bandara Jeddah, 18 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan ketika di Arafah dan Mina, serta satu paket makan ketika di Muzdalifah.

Hal yang bisa dioptimalkan oleh UKM asal. Indonesia adalah, kebutuhan jemaah dalam. mendapat tambahan konsumsi.

Itu biasanya berupa snack untuk makan pagi di Makkah dan Madinah, serta satu paket kelengkapan konsumsi yang terdiri atas teh, kopi, saus, kecap, gelas dan sendok yang dikemas dalam boks. 

“Kemenag terus berupaya menyediakan menu nusantara. Sejak 2014, Kemenag telah mensyaratkan penggunaan produk-produk Indonesia, kepada seluruh penyedia layanan catering, baik di Makkah, Madinah, Armina, maupun Bandara Jeddah,” ujarnya.

Produk yang disediakan biasanya berupa bahan baku, bumbu masak, teh dan kopi Indonesia, serta berbagai produk olahan daging, ayam, hingga ikan.

Ia juga melakukan hal lain supaya prodak Indonesia dapat masuk pasar di Arab Saudi. Mereka menggelar pameran produk-produk makanan dan minuman Indonesia di Jeddah. Sejak 2017, pameran ini telah digelar sebanyak empat kali.

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x