Menteri BUMN Mencatat Realisasi Restrukturisasi UMKM Telah Mencapai Lebih dari Rp1 Triliun

19 September 2020, 22:34 WIB
Ilustrasi, pelaku UMKM.* /Pexels/Artem Beliaikin


POTENSI BISNIS - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan hingga Agustus 2020 Kementerian BUMN mencatat realisasi restrukturisasi oleh Himpunan Bank Negara (HIMBARA) telah mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Menurut Arya, dari total Rp1 triliun ini sebagian besar di dominasi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal tersebut diungkapkan Arya dalam kegiatan webinar yang digelar oleh Ruang Energi pada Sabtu 19 September 2020.

Baca Juga: Cara Cek Peserta Lolos Kartu Prakerja Gelombang 8 dan Langkah untuk Mengikuti Pelatihan

“Bank-bank Himbara, mereka menjadi terdepan dalam penanganan UMKM khususnya untuk restrukturisasi kredit dan kita tahu itu. Sampai Agustus itu sudah tembus sampai Rp 1 triliun restrukturisasi terhadap kredit. Dan itu UMKM nya cukup besar,” kata Arya.

Saat ini yang menjadi ujung tombak UMKM seperti yang dilakukan pemerintah, kata dia, adalah dengan memberikan jaminan dari sisi pembiayaan dengan memberikan keringanan bunga atau tenggat waktu pembayaran kredit.

“Di samping itu tadi Pak Erick (Menteri BUMN) menyiapkan program PaDi UMKM. Jadi setelah urusan kreditnya kita legakan maka berikutnya bagaimana produk mereka dibeli,” ucapnya.

Baca Juga: Manfaat Air Mineral Salah Satunya Cara Mudah untuk Hilangkan Lemak dalam Tubuh, Simak Berikut Ini

Ia juga mengatakan, melalui program PaDi, diharapkan bisa memberi ruang dan peluang pelaku UMKM agar bisa memperoleh kesempatan mendapatkan pembiayaan dari BUMN.

“Program PaDi inilah yang akan menjadi pemicu offtaker terhadap UMKM. Jadi kita minta semua BUMN sampai level Rp 14 miliar proyek-proyeknya itu diberikan kepada UMKM. Ini adalah langkah yang real bagaimana bumn menjadi offtaker,” ujarnya.

Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Wartaekonomi, “Jadi kami melihat bahwa dengan Rp 8,366 triliun aset BUMN, porsi pengadaan itu mencapai Rp 18,52 triliun. Sangat besar itu dengan lebih dari 72.000 penyedia jasa,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Human Capital dan Management PT PLN (Persero), yang juga menjadi pembicara dalam webinar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa program yang bertujuan untuk membantu UMKM.

Baca Juga: Berikut Bacaan Doa Memasuki Bulan Safar Memohon Perlindungan Allah dari Keburukan di Tahun Ini

Sambungnya, seperti memberikan keringanan biaya penyambungan untuk tambah daya bagi pelaku UMKM.

"Salah satunya kami di PLN memberikan keringanan biaya penyambungan untuk tambah daya teman-teman UMKM sampai 75 persen, artinya bayarnya cukup 25 persen dari biaya yang seharusnya dibayar," ujarnya.

Selain itu juga, PLN ikut memberikan pelatihan bagi para UMKM dengan menggelar 90 webinar dan 348 pelatihan.

"Untuk peningkatan keterampilan tentang manajemen keuangan, peningkatan packing dan bagaimana pemasaran," ujar dia.

Baca Juga: BLT Tahap 4 Segera Cair Cek Nama Anda di bsu.bpjamsostek.id Sebab Ada 1,7 Juta Rekening Tidak Valid

Bahkan, ia mengatakan pihaknya juga ikut memberikan pinjaman kodal usaha dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar.

Lebih lanjut, ia mengatakan, mengingat situasi pandemi yang secara ekonomi cukup sulit, maka UMKM dibantu agar bertahan di tengah beratnya kondisi perekonomian dengan memberikan setidaknya dua stimulus.

Stimulus pertama, yaitu keringanan angsuran dengan menurunkan besar angsuran pinjaman dan atau memperpanjang jangka waktu angsuran.

"Kedua, keringanan biaya penyambungan sampai 75 persen bagi UMKM atau IKM yang akan melakukan tambah daya Jika memang UMKM itu adalah industri yang mulai 450 VA itu gratis biaya listrik, kemudian kami juga memberikan tambahan daya 75 persen sampai misalnya UMKM itu membutuhkan listrik hingga 16,5 KVA," tandasnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler