Software Attendance Management Solution untuk Atasi Masalah Kehadiran Karyawan

- 1 Mei 2022, 11:42 WIB
Ilustrasi software for HR. Software Attendance Management Solution untuk Atasi Masalah Kehadiran Karyawan
Ilustrasi software for HR. Software Attendance Management Solution untuk Atasi Masalah Kehadiran Karyawan /Pixabay/Pixabay.com/JESHOOTS-com

Perusahaan yang tidak mempunyai kebijakan cuti yang jelas cenderung akan membuat karyawannya kurang disiplin. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggunakan software attendance management for HR solution.

Padahal sudah semestinya perusahaan memiliki prosedur atau peraturan tertentu yang wajib dipatuhi karyawan yang ingin mengambil cuti atau izin.

Peraturan tentang perizinan memang penting supaya karyawan disiplin dan tidak menyalahgunakan kesempatan izin untuk tidak masuk bekerja. Jika ada kebijakan yang lebih jelas, perusahaan pun dimudahkan karena mendapatkan keterangan atau bukti otentik tentang keadaan karyawan yang sedang tidak mampu bekerja.

Software attendance management for HR solution dapat disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
Ada kalanya para karyawan di perusahaan yang belum menerapkan kebijakan jelas, mereka mengatakan izin sakit atau tidak enak badan lebih dari tiga hari. Karena tidak ada keterangan, pihak perusahaan yang diwakili rekannya perlu mencarinya untuk memastikan kondisinya apakah memang sedang sakit atau ada alasan lain. Atau bahkan ada kemungkinan karena sedang ingin bekerja dari luar kantor dengan suasana berbeda.

Hal seperti ini akan lebih baik jika dikomunikasikan, sehingga bisa menghasilkan kebijakan yang adil untuk semua.

Sudahkah Hal Ini Diterapkan saat Karyawan Sering Izin?

Inilah yang perlu dilakukan pihak perusahaan untuk mengatasi karyawan yang sering izin tanpa alasan yang jelas dan urgent.

1. Menegurnya Secara Langsung

Untuk membicarakan masalah perizinan yang mencurigakan, panggil langsung karyawan terkait. Tujuannya adalah meminta penjelasan tentang kondisi yang sebenarnya. Karyawan yang dipanggil dan ditegur langsung semestinya meningkat kesadarannya untuk menjalankan kewajiban. Tentu saja pembicaraannya lebih baik dilaksanakan tidak di depan karyawan yang lain, sehingga tidak menimbulkan kesan mengintimidasi. Pembicaraannya juga lebih manusiawi tapi tetap profesional.

Divisi HR bisa melakukannya dengan lebih bersahabat tapi tetap tegas. Jika masih memungkinkan untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan terkait, berikan kesempatan lagi sambil terus memantaunya jadi lebih disiplin. Jika ternyata dia sudah tidak memiliki komitmen, sebaiknya dibuat kesepakatan lebih lanjut, misalnya untuk resign dalam waktu tertentu.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah