Menurut Arief Muhammad sebagai anak rantau pada saat itu, dia harus bisa menyesuaikan gaya hidup.
Memilih circle pergaulan juga merupakan hal yang sangat penting,”hati-hati memilih circle pergaulan. Kalau circle itu bikin kamu jadi konsumtif, terus pusing mesti ngikutin gaya hidup temen-temen yang lain, jangan-jangan itu emang bukan circle yang tepat,”ujar Arief pada kolom Instagram story-nya.
Baca Juga: Kemenkeu: Lebih dari 2,4 Juta Non PNS di Bawah Kemendikbud dan Kemenag akan Dapat Subsi Gaji
Menurut Arief, circle yang baik adalah circle yang gak menuntut apa-apa. Yang bisa menerima apa adanya tanpa harus ada persaingan dalam hal apapun.
Pada tanya jawab di Instagram story-nya, Arief Muhammad juga bercerita jika dia pernah tinggal disebuah kostan yang mirip dengan kendang ayam bersama kedua teman kampusnya,”pertama kali sampai di Jakarta ngekost bareng sama @shiltonnl dan @yogift di kostan yang sempit banget kaya kandang ayam. Sebulannya 300 ribu.”ujarnya.
Arief Muhammad juga berpendapat, jika anak rantau itu harus pintar dalam bergaul, sering-sering ikut oragnisasi, dan ikut komunitas-komunitas yang bermanfaat,”jangan kuliah pulang kuliah pulang. Udah datang dari tempat jauh, terus gak kenal sama siapa-siapa, ya mau jadi apa,”kata Arief.
Baca Juga: Setelah Bebas dari Penjara, Rey Utami Kembali Hadapi Masalah
Sebagai orang yang sudah bisa dibilang berhasil membangun personal branding dengan baik, Arief Muhammad sangat menyayangkan orang-orang yang melakukan segala cara agar bisa terkenal,”poin nya itu bukan jadi terkenal. Tapi ketika jadi terkenal, elo dapat respect dari orang-orang atau malah dapat cibiran,” pungkasnya.***