Kisah Pendiri Perusahaan Raksasa Tekhnologi China yang Kalahkan Facebook

9 Agustus 2020, 06:00 WIB
Ma Huateng /facebook/Ma Huateng

POTENSI BISNIS - Siapa yang tidak tahu dengan WeChat ? WeChat merupakan aplikasi chating asal china yang tergabung dalam perusahaan tencent. Dalam beberapa tahun terakhir nilai valuasi saham Tencent mengalahkan Facebook yaitu mencapai $500 miliar.

Ma Huateng adalah sosok pendiri Tencent, perusahaan raksasa tekhnologi China. Berkat Kemajuan perusahaanya dia berhasil menjadi orang terkaya no. 1 di China diatas Jack Ma.

Terlahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai manajer pelabuhan di Shenzhen, membuat ia mendapatkan pendidikan yang layak dan mendukung terhadap keberhasilannya saat ini. Lulusan Shenzhen University ini mendapatkan gelar BS di tahun 1993.

Baca Juga: Orang Terkaya di China, Pernah Ditolak Masuk Sekolah Dasar Karena Gagal Ujian Matematika

Pria kelahiran Badagang, Guangdong sekarang kota Dongfang, China, 29 Oktober 1971 ini memulai karier pekerjaanya di perusahaan Development Pengembangan Gerak Telekomunikasi China (CMTD).

Ma Huateng memiliki ketertarikan terhadap tekhnologi. Dia terus mengembangkan gagasanya bersama teman sekelasnya di perguruan tinggi yakni untuk memulai perusahaan tekhnologi yang ia kelola secara bersama sama dengan temannya.

Melalui Pemodal ventura, Ma Huateng Beserta ke empat temannya meletakan fondasi Tensen di tahun 1998. Terinspirasi dari sebuah acara peluncuran ICQ, sebuah service pesan instan pertama di dunia, ia mendapatkan ide awal produk pertamanya.

Baca Juga: Abdurrahman Bin Auf, Cara Kaya Tanpa Modal

Februari 1999, Ma resmi meluncurkan produk pertamanya yaitu OICQ sebuah layanan pesan instan yang hampir sama dengan ICQ namun hanya tersedia di China. Dalam waktu yang relatif singkat setelah QICQ diluncurkan, Ma menghadapi gugatan dari ICQ. Oleh sebab itu, QICQ merubah namanya menjadi QQ. Sungguh diluar dugaan, produk pertamanya tidak sesuai dengan yang diperkirakan oleh Ma. 3 tahun pertama tidak ada keuntungan perusahaan.

Meskipun perusahaan tidak berjalan dengan baik, karena OICQ merupakan layanan gratis, produk tersebut akhirnya sangat populer di China.

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang substansial, Ma mencari lebih banyak investor untuk mengembangkan perusahaan dan temuan pertamanya.

Tencent resmi masuk ke pasar online pada tahun 2003. QQ.com sebuah portal perusahaan dibentuk untuk menujukan laba dan menghindari claim hak cipta oleh perusahaan besar.

Baca Juga: Ditolak dan Dicibir, Tirto Utomo Pendiri Aqua tetap Teguh, Simak Kisahnya

Sungguh diluar dugaan, di tahun pertama (2004) sejak diresmikanya QQ.com Perusahaan Tencent menjadi satu satunya perusahaan penyedia layanan pesan instan dengan 74 persen saham di China.

Saat IPO di Hongkong, Tencen mendapatkan keuntungan terhitung $200 Juta, cukup untuk menjadikan Ma satu diantara pengusaha terkaya di China.

Tahun 2011, Tencent membuat terobosan baru. Weixin atau dalam bahasa Inggris disebut WeChat, resmi diluncurkan sebagai aplikasi pesan instan adik dari qq.com.

WeChat menawarkan tampilan antar muka yang simple disertai emoticon dan nada dering gratis dan berbayar. Terobosan yang disajikan oleh WeChat Menjadikan layanan pesan instan ini menjadi cepat populer di dunia.

Selain itu, keuntungan lainnya yang didapatkan oleh Ma berasal dari Game. saat itu game menjadi pasar utama di tahun 2010, disebabkan akses internet sudah meluas.

Kini, Tencent tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan raksasa tekhnologi di China dan mengembangkan layananya, seperti game, pembayaran online, e-commerce, media hiburan, dan iklan digital. Ma dinobatkan sebagai salah satu dari '100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia' sebanyak tiga kali.

Saat ini, total kekayaannya mencapai USD60 miliar. Dia merupakan orang terkaya no. 1 di China dan orang terkaya ke-20 di dunia menurut Forbes.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler