Selain itu, Komunitas Peduli Malang menuturkan situasi di stadion setelah laga BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tersebut berakhir.
"Stadion dalam kondisi padat berdesakan, sedangkan stadion Kanjuruhan itu ada tribun berdiri," ucap Komunitas Peduli Malang.
"Jadi karena ada tembakan gas air mata yang mengarah ke penonton membuat penonton berhamburan keluar dan berdesak-desakan hingga terjatuh dan terinjak yang membuat banyak korban berjatuhan," tuturnya menambahkan.
Komunitas Peduli Malang juga menuturkan bahwa tembakan gas air mata yang dilakukan aparat justru membuat situasi semakin runyam.
"Biasanya yang turun dalmas Polri dan TNI, ditambah unit K9 udah bisa pukul mundur supporter," ujarnya.
"Kalau dihajar gas air mata di tribun, apalagi penuh orang, ya selesai," kata Komunitas Peduli Malang menambahkan, dikutip potensibisnis.com dari akun Instagram @aslimalang.official.
Sebelumnya, Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tercoreng oleh aksi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pertandingan yang dimenangkan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 tersebut berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.