Kepala Persatuan Dokter Jepang Sampaikan Ancaman jika Olimpiade Tokyo Tetap Digelar

- 27 Mei 2021, 18:10 WIB
Ilustrasi Olimpiade Tokyo. Kepala Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama menyampaikan adanya ancaman jika Olimpiade Toyko tetap berlangsung Juli 2021 nanti.
Ilustrasi Olimpiade Tokyo. Kepala Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama menyampaikan adanya ancaman jika Olimpiade Toyko tetap berlangsung Juli 2021 nanti. /VIKTAR MASALOVICH FROM PIXABAY

POTENSI BISNIS - Kepala Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama menyampaikan adanya ancaman berbahaya jika Olimpiade Tokyo digelar pada Juli 2021.

Menurutnya, para atlet dan tim lebih dari 200 negara dan wilayah akan tiba di Tokyo di tengah pandemi.

Situasi itu pastinya akan berbahaya, berpotensi untuk penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Song Joong Ki Siap Bintangi Drama Terbaru setelah Sukses dengan Vincenzo

"Semua strain mutan virus yang berbeda yang ada di tempat berbeda akan terkonsentrasi dan berkumpul di sini di Tokyo," tegas Naoto dilansir dari Reuters, Kamis 27 Mei 2021.

"Kami tidak dapat menyangkal kemungkinan bahkan jenis virus baru yang berpotensi muncul setelah Olimpiade," ucapnya.

"Jika situasi seperti itu muncul, itu bahkan bisa berarti jenis virus Olimpiade Tokyo dinamai dengan cara ini," ungkapnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 27 Mei 2021: Marah ke Al, Andin Minggat Labrak Elsa Curhat pada Nino Soal Nindy

"Akan menjadi tragedi besar dan sesuatu yang akan menjadi sasaran kritik bahkan selama 100 tahun," ungkapnya.

Naoto menjelaskan, meskipun Jepang telah berulang kali berjanji untuk mengadakan Olimpiade 2020 yang aman dan terjamin di Tokyo setelah penundaan selama setahun.

Naoto menjelaskan, Jepang sedang berjuang untuk mengatasi gelombang keempat pandemi dan bersiap untuk memperpanjang keadaan darurat yang mencakup sebagian besar negara.

"Di mana kini, proses vaksin tetap lambat secara glasial dan lebih dari 5 persen populasi telah menerima vaksinasi," ujar Naoto.

Di samping itu, para pejabat Jepang dan penyelenggara Olimpiade dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) semuanya telah berjanji jika Olimpiade akan terus berlanjut, meskipun di bawah langkah-langkah pencegahan virus yang ketat.

Jepang telah berulang kali berjanji untuk mengadakan Olimpiade 2020 yang aman dan terjamin di Tokyo setelah penundaan selama setahun.

Penonton asing telah dilarang untuk menyaksikan Olimpiade secara langsung, tetapi untuk keputusan penonton domestik masih dipertimbangkan.

Dengan adanya berbagai langkah, Naoto mengatakan jika kekhawatiran masih ada karena masuknya beberapa atlet dunia masuk ke Jepang.

Sebagai informasi, sistem medis Jepang saat ini berada di bawah tekanan ekstrim dan para pejabat di beberapa daerah khawatir tentang potensi ketegangan tambahan dari Olimpiade.

Di Osaka yang terpukul parah, ada 96 pesen dari 348 tempat tidur rumah sakit yang disediakan untuk kasus virus Covid-19 yang telah digunakan minggu lalu.

Awal pekan ini, Amerika Serikat menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang.

Tetapi, penyelenggara Olimpiade mengatakan hal itu tidak akan memengaruhi Olimpiade.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan telah diyakinkan oleh pemerintah Jepang jika mereka akan tetap berhubungan dekat tentang kekhawatiran atas Olimpiade, di Gedung Putih pada Rabu, 26 Mei 2021.

Di sisi lain, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan Jepang akan terus melakukan segala upaya untuk mengendalikan virus Covid-19 terlepas dari Olimpiade.

Menurut Katsunobu, liga olahraga utama Australia dan calon Olimpiade dibiarkan berebut membuat rencana darurat.

"Sebagai tanda tidak pasti situasinya, pihak berwenang mengumumkan penguncian tujuh hari di negara bagian selatan Victoria untuk menahan wabah Covid-19 di Melbourne," kata Katsunobu.***

 

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x