Network
POTENSI BISNIS - Chelsea berada di atas angin menuju pintu semifinal Liga Champions 2020-2021.
The Blues raih kemenangan meyakinkan dalam leg pertama babak perempat final, Kamis 8 April 2021 dini hari WIB.
Dalam duel di Estadio R Sanchez Pizjuan yang menjadi markas FC Porto, pasukan biru yang merupakan raksasa Liga Premier ini menang 2-0.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Mendag Lutfi Menjamin Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Stabil
Due pemain muda klub London tersebut, Mason Mount dan Ben Chilwell, menjadi penentu kemenangan.
Mason Mount membawa Chelsea unggul pada menit ke-32, sebelum Ben Chiwell menggandakannya pada menit ke-85.
Dengan hasil ini, Chelsea memiliki pekerjaan yang jauh lebih mudah ketika melakoni leg kedua pada 14 April 2021 mendatang.
Dikutip PotensiBisnis.com dari laman UEFA, dengan modal kemenangan dua gol tanpa balas di kandang lawan, mereka hanya perlu bermain imbang.
Baca Juga: Tertarik Bisnis Makanan Untuk Sahur, Perhatikan Hal Ini
Andai kalah, toleransinya hanya terpaut satu gol. Artinya, jika kalah 0-1, 1-2, 2-3 dan seterusnya, Chelsea tetap berhak melangkah ke babak empat besar kompetisi paling elite antar klub Eropa ini.
Porto bukannya tidak punya peluang untuk lolos. Meski sulit, raksasa sepak bola Liga Portugal ini masih memiliki harapan.
Dragoes alias Si Naga wajib menang dengan selisih dua gol untuk memupus ambisi Chelsea menuju babak empat besar.
Andai menang 2-0 di markas Chelsea, laga akan berlanjut ke babak tambahan untuk menentukan siapa yang lolos.
Namun, apabila menang dengan skor 3-1, 4-2, 5-3 dan seterusnya, Porto yang berhak lolos. Sebab, mereka memiliki agresivitas gol di kandang lawan.
Chelsea tampil agresif meski berstatus tim tamu. Statistik yang diperlihatkan Livescore menjadi bukti bagaimana permainan tim besutan Thomas Tuchel tersebut.
Tim elite Liga Inggris tersebut meraih ball possession sebanyak 75 persen saat laga baru berlangsung 10 menit. Wajar bila The Blues cukup banyak memberikan ancaman kepada tuan rumah meski tak banyak tembakan tepat sasaran.
Secara keseluruhan, hanya ada tiga tembakan Chelsea yang on target dari total enam usaha. Meski demikian, sudah efektivitas mereka sangat tinggi karena menghasilkan dua gol.
Bandingkan dengan Porto, yang memiliki empat tembakan on target dari tujuh usaha, tetapi tak ada yang membuahkan hasil.
Gol pertama Chelsea lahir pada menit ke-32 lewat aksi Mason Mount, setelah memaksimalkan umpan Jorginho.
Ini merupakan sejarah bagi sosok 22 tahun tersebut karena Mason Mount menjadi pencetak gol termuda di kubu Chelsea pada babak knock out Liga Champions.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Mendag Lutfi Menjamin Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Stabil
Keunggulan tersebut bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Porto berusaha bangkit. Tetapi peraih dua gelar Liga Champions (1986-87 dan 2003-04) ini tak mampu menjebol pertahanan Chelsea.
Alih-alih meraih gol penyeimbang, gawang Porto justru kebobolan lagi saat laga tersisa lima menit.
Kompatriot Mason, Ben Chilwell, yang mencetak gol. Pemain asal Inggris ini memperdaya kiper lawan setelah mereka berhadapan satu lawan satu.
Setelah gol tersebut, Porto berusaha bangkit. Sayang, mereka tak punya cukup waktu untuk mencetak gol balasan sehingga skor 2-0 tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.***
