Diego Maradona Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun  

- 26 November 2020, 00:50 WIB
Diego Armando Maradona (60) meninggal dunia akibat serangan jantung.
Diego Armando Maradona (60) meninggal dunia akibat serangan jantung. /Instagram / diegoarmandomaradona1960/

 

POTENSIBISNIS – Legenda sepak bola Argentina dan pemenang Piala Dunia 1986, Diego Maradona, meninggal dunia di rumahnya di Tigre, Argentina di usia 60 tahun.

Sebagaimana dikutip Potensibisnis.com dari Reuters, Diego maradona dikabarkan mengalami serangan jantung.

Maradona sebelumya sedang dalam masa pemulihan di rumahnya, setelah menjalani operasi otak di Buenos Aires, karena kemungkinan pendarahan di otak pada awal bulan ini.

Jumat lalu, Maradona dibius oleh petugas medis setelah mantan pesepakbola itu menderita masalah terkait ketergantungan alkohol setelah operasi.

Baca Juga: SEDANG TAYANG Siaran Langsung SCTV Olympiakos vs Man City Live Streaming Liga Champions Vidio.com

Dokter mengatakan Maradona menderita penyakit Kompilkasi, termasuk masalah kardiovaskular dan hati.

Dinyatakan bahwa Maradona membutuhkan dukungan terus-menerus, termasuk masuk ke klinik kecanduan alkohol, setelah keluar dari rumah sakit.

Namun, menurut Clarin.com, saat melakukan pemulihan dirumahnya, Maradona mengalami serangan jantung dan meninggal tak lama kemudian.

Baca Juga: KPK Menetapkan Menteri KKP Edhy Prabowo dan Enam Orang Lainnya Sebagai Tersangka

Maradona muncul pada akhir 1970-an di Argentinos Juniors, di mana ia mencetak 116 gol dari 167 pertandingan sebelum bergabung dengan salah satu klub terbesar negara itu, Boca Juniors.

Bakatnya segera terlihat oleh pengintai top Eropa, dan dia dibujuk ke La Liga oleh Barcelona sebelum bergabung dengan tim Serie A Napoli pada tahun 1984, di mana dia menjadi legenda.

Di panggung internasional, bakatnya terlihat ketika dia bergabung ke tim nasional Argentina, di Piala Dunia 1982 di Spanyol.

Baca Juga: Ngabalin Ceritakan Proses Menteri KKP Edhy Prabowo di OTT KPK, Ada Isyarat dari Mereka?

4 tahun berselang, akhirnya dia bisa membawa Argentina ke puncak di Piala Dunia 1986.

Gol "Tangan Tuhan" -nya yang terkena saat melawan Inggris, mengangkat nama Maradona ke tingkat yang lebih tinggi.

Karirnya menurun setelah tahun 1986, tetapi ia masih memimpin Argentina ke final Dunia 1990. Masalah dengan zat terlarang merusak penampilannya empat tahun kemudian di Amerika Serikat, dan memberikan gambaran sekilas tentang masalah yang akan menimpanya.

Maradona belakangan bertahan dalam permainan sebagai manajer, dan menikmati tugas dengan sejumlah klub, termasuk Textil Mandiyu, Racing Club, Al-Wasl, Fujairah, Dorados de Sinaloa, dan yang terbaru, Gimnasia de La Plata.

Dia juga memimpin tim nasional Argentina antara 2008 dan 2010 dan memimpin tim ke Piala Dunia 2010, di mana mereka akhirnya tersingkir di perempat final.

Baca Juga: Live Streaming Inter vs Real Madrid di Liga Champions, Siaran Langsung SCTV dan TV Online Vidio.com

Sementara kesuksesan Maradona di lapangan menghasilkan ketenaran, kekayaan, serta reputasi, namun Maradona juga tak luput dari masalah.

Melalui pertengahan 1980-an hingga 2004, Maradona berjuang melawan kecanduan kokain dan berjuang melawan obesitas. Perjuangannya dengan obesitas akhirnya membuatnya menjalani operasi bypass lambung.

Dia juga berjuang dengan alkohol, dan dirawat di rumah sakit pada tahun 2007 karena hepatitis dan efek penyalahgunaan alkohol.

Baca Juga: Informasi Gunung Merapi Hari Ini, BPPTKG: Terjadi 45 Kali Gempa Guguran, Tetap Siaga!

Baca Juga: Dahsyatnya Terapi Al Quran untuk Sembuhkan Penyakit Hati, Coba Sekarang!

Kemudian, awal tahun ini, dia dirawat di rumah sakit tempat dia menjalani operasi otak untuk hematoma subdural.

Namun pemulihan pasca operasi harus cepat berakhir, ketika pada 25 November 2020 Maradona dikabarkan telah meninggal oleh media Argentina.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x