Hadiri Deklarasi Kemerdekaan Pers, Tiga Capres-Cawapres Bilang Begini

- 11 Februari 2024, 07:05 WIB
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kiri), Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan), Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) mengangkat tangan bersama saat penutupan Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kiri), Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan), Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) mengangkat tangan bersama saat penutupan Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

POTENSI BISNIS - Dewan Pers bersama tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) menggelar 'Deklarasi Kemerdekaan Pers' dan penandatanganan perjanjian Komitmen Kemerdekaan Pers di yang digelar di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada malam hari Sabtu, 10 Februari 2024.

Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang diwakili oleh Tim Kampanye Nasional (TKN), Rosan Roeslani.

Sedangkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri secara virtual dan diwakili oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional, Arsjad Rasjid.

Baca Juga: Hari Tenang Pemilu 2024, KPU RI Ingatkan Tak Ada Aktivitas Kampanye

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengatakan bahwa kemerdekaan pers merupakan simbol dari reformasi serta merupakan tanda dari demokrasi yang berdiri tegak.

"Demokrasi akan tegak apabila pers dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan bebas serta terhindar dari campur tangan pihak manapun, sebaliknya merupakan penanda goyah-nya demokrasi apabila pers menjadi terbelenggu represi dan kehilangan independensi," kata Ninik di Gedung Dewan Pers.

Ninik turut menekankan bahwa kemerdekaan pers bukan hal yang tetap. Pers akan selalu bertemu dengan berbagai dinamika dan rintangan, baik yang berasal dari dalam dunia jurnalistik itu sendiri maupun dari luar.

Baca Juga: Penyebab Leher Sakit Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Dengan kemajuan teknologi digital dan media sosial, terbuka peluang besar untuk penyebaran informasi yang benar serta penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan.

"Situasi ini menantang pers untuk hadir sebagai penjernih dan satu-satunya rujukan informasi," tuturnya.

Dalam acara tersebut, calon presiden dengan nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia berada dalam fase demokrasi dengan adanya lebih dari 560 definisi tentang demokrasi. Namun, pada intinya, sebuah negara dapat dikategorikan sebagai demokratis jika pertama, memiliki pemilihan umum yang dijalankan secara jujur, adil, dan transparan; kedua, menyediakan ruang bagi keberadaan oposisi; dan ketiga, menjamin kebebasan untuk berekspresi.

"Kalau kita ambil tiga bagian itu, maka media memiliki peran yang sangat mendasar untuk menjaga itu dan kami kami yang berada di pemerintahan memiliki tanggung jawab dalam sebuah demokrasi untuk menjaga ruang agar tiga ini bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Harga Uwinfly T3, Skuter Listrik yang Menjadi Pilihan Alternatif Vespa Matic

Kemudian, Rosan Roeslani sebagai perwakilan dari Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa Prabowo sangat menghargai kebebasan pers dan menyatakan bahwa kebebasan pers merupakan salah satu fondasi utama dari demokrasi.

"Pak Prabowo tidak bisa hadir pada malam hari ini, tapi beliau sangat menjunjung tinggi kebebasan pers karena kita adalah negara demokrasi yang besar di dunia. Kebebasan pers adalah salah satu pilar dari demokrasi itu sendiri," ujarnya.

Sedangkan calon presiden dengan nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang mengikuti secara virtual, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pekerja media yang telah melaporkan berbagai informasi mengenai kampanye dan pemilihan umum, serta mengakui bahwa media memiliki peranan vital dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Terima kasih kepada media yang suda meliput kami, tentu begitu pentingnya suara media untuk bisa mengawal Pemilu ini dan saya juga tidak akan baperan kok dengan tulisan-tulisan yang dimunculkan tapi Yang penting itu bisa mengedukasi masyarakat," tuturnya.

Ganjar juga berkomitmen untuk terus mendukung kemerdekaan pers dan mendorong agar pers Indonesia menjadi lebih baik.

"Pers tentu saja makin terbuka makin baik dan akan bisa mengedukasi masyarakat, saya terus terang bagian yang memang mendorong, menjaga, agar persnya bisa lebih baik," kata Ganjar.***

Editor: Sihab Ulumudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah