Gegara Perang Rusia vs Ukraina, Pengrajin Rotan di Cirebon Alami Dampaknya

- 14 September 2023, 18:57 WIB
Castika (kanan) bersama sang istri, Tunggal, berharap semua akan kembali seperti biasa
Castika (kanan) bersama sang istri, Tunggal, berharap semua akan kembali seperti biasa /Dikki Wahyu Afandi/

POTENSI BISNIS - Gegara perang Rusia vs Ukraina, pengrajin rotan di Cirebon alami dampaknya.

Perang yang berkecamuk antara Rusia vs Ukraina, tidak hanya dirasakan di regional Eropa saja. Tapi hal tersebut juga dirasakan hingga Cirebon.

Castika seorang pengrajin rotan di Sentra Pengrajin Rotan Desa Tegalwangi, Cirebon menjelaskan terkait hal tersebut.

Baca Juga: Cinta Tanpa Karena: Bukan Daniel, Sosok Ini Curiga hingga Selidiki Soal Baskara, Kedok Dipta Bakal Terbongkar?

Dia mengatakan, akibat perang itu, harga angkut barang menggunakan jasa kontainer alami kenaikan hingga 2 kali lipat.

“Biasa satu kontainer Rp50 juta sekarang jadi Rp100 juta,” kata Castika kepada Potensi Bisnis, Kamis 14 September 2023.

Jelas akibat hal tersebut, beberapa pemesan mancanegara mengurungkan niat untuk ekspor rotan dari Cirebon.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 14 September 2023: Elsa Buntuti Arumi dan Devan hingga Temukan Hal Mengejutkan

Selain perang pasukan Putin vs Zelensky, ada beberapa faktor lain yang membuat lesunya usaha pengrajin rotan. Salah satunya karena perang harga antar pengrajin hingga keberadaan berbagai platform marketplace.

Namun Castika menceritakan sebuah fakta menarik. Di mana, pada saat wabah Covid 19 melanda pada 2020–2021, penjualan rotannya justru alami peningkatan pesat. Pesanan datang dari dalam dan luar negeri.

Saat ini, ia bersama istri dan 15 orang karyawannya mengaku tengah berjuang dalam alami krisis yang sedang terjadi.

Baca Juga: Ikatan Cinta 14 September 2023: Elsa Jadi Mata-Mata, Ada Rencana Tingkat Tinggi dari Arumi untuk Mama Rosa

Tidak hanya Castika, dia menjelaskan bahwa hampir semua pengrajin di kawasan tersebut juga alami penurunan penjualan.

Tentunya hal tersebut berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar yang menggantungkan diri pada kerajinan rotan.

“Yah kalau tak ada orderan yah nganggur, soalnya mau cari ke mana lagi mas,” katanya.

Saat ditanya apakah mereka mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat, dia menjawab bahwa hampir selama ini mereka tak mendapat bantuan apa-apa.

“Tak ada bantuan apa-apa, modal usaha juga tak ada, kita survive mas sendiri-sendiri, jatuh bangun sendiri,” ujar Castika.

Ia berharap, semoga kedepannya situasi akan kembali normal seperti sedia kala.***

Editor: Aria Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x