BIADAB! Seorang Ibu Kena Bogem Mantan Suami Gegara Ingin Jemput Anak Liburan, Begini Kronologinya

- 16 Juli 2023, 17:44 WIB
Salwa Azizah Noor (kanan) mencari keadilan dengan melaporkan kasus penganiayaan dirinya. Akankah polisi bergerak cepat?
Salwa Azizah Noor (kanan) mencari keadilan dengan melaporkan kasus penganiayaan dirinya. Akankah polisi bergerak cepat? /Dok. Istimewa/

POTENSI BISNIS - Salwa Azizah Noor menjadi viral setelah mengalami serangan dari mantan suaminya saat menjemput anaknya di rumah mantan mertuanya pada Rabu, 12 Juli 2023. Berikut ini adalah kronologi lengkap kejadian tersebut yang disampaikan oleh Salwa Azizah.

Salwa Azizah sudah bercerai dengan mantan suaminya, AR, pada tahun 2021. Anak pertama mereka, yang berusia 13 tahun, tinggal bersama mantan suami di Bandung, sementara anak kedua mereka, yang berusia 6 tahun, tinggal bersama Salwa.

Setelah bercerai, Salwa Azizah memilih tinggal bersama kedua orangtuanya di Tasikmalaya. Saat liburan, putri pertamanya yang berlibur di Tasikmalaya mengajak putri keduanya berlibur ke Bandung dan tinggal di rumah mantan suami.

Baca Juga: Cinta Tanpa Karena: Baskara Dibuat Menyesal Seumur Hidup, Tak Bisa Balas Perasaan Bianca lantaran...

Salwa Azizah memberikan izin dengan harapan putri keduanya akan dikembalikan dalam tiga hari. Namun, mantan suami tidak memenuhi janjinya dan anaknya tidak dikembalikan setelah sembilan hari.

“Saya sengaja tidak mengabari ke mantan suami, karena kalau mengabari pasti tidak boleh dijemput. Saya telepon si kakak beberapa menit sebelum sampai rumah mantan mertua, untuk mempersiapkan adiknya karena mau dijemput Bunda,” urai dia saat Zoom Meeting bersama redaksi BeritaSoloraya.com dikutip PotensiBisnis.com pada Minggu 16 Juli 2023.

Salwa meminta bantuan adiknya, Ade Rifqoh, untuk menjemput putri keduanya di rumah mantan mertuanya. Dia memutuskan untuk tidak memberitahu mantan suaminya tentang kedatangannya karena takut anaknya tidak akan diizinkan pulang. Salwa menghubungi kakaknya beberapa menit sebelum sampai di rumah mantan mertua untuk memberitahu bahwa adiknya akan menjemput anaknya.

Baca Juga: Amanda Manopo Out dari Cinta Tanpa Karena? Bianca Gugur di Medan Perang Bikin Baskara Galau

Sampai di rumah, Salwa mengetuk pintu berkali-kali namun tidak ada jawaban. Dia memutuskan untuk masuk dan mencari anak-anaknya. Mantan suaminya yang berada di dalam kamar marah dan mengusir Salwa. Salwa didorong hingga jatuh tersungkur.

Salwa tidak berteriak karena takut kehabisan tenaga, dia hanya memanggil adiknya. Ade Rifqoh masuk ke dalam rumah dan mencoba mengalihkan perhatian mantan suami dengan membuang barang-barang dari meja. Namun, mantan suami semakin marah dan menyerang Ade. Ade ditarik keluar dan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Salwa masuk ke kamar dan menyuruh anaknya segera bersiap-siap pulang. Saat mencari anaknya yang berada di lantai dua, Salwa mengalami kesulitan karena tidak memakai kacamata. Akhirnya, dia menemukan anak-anaknya di kamar kedua, dipegang oleh para bidan yang bekerja di rumah mantan mertua.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Tanpa Karena 16 Juli 2023: Bianca Ungkap Perasaannya pada Baskara hingga Gugur dalam Perang

Salwa mencoba membawa putri keduanya pulang, namun mantan suaminya datang dan semakin marah. Salwa didorong dan ditendang hingga jatuh, bahkan diseret hingga ke depan tangga.

Banyak orang yang melihat kejadian tersebut, namun tidak ada yang berani melerai karena takut dengan sifat temperamental mantan suami. Setelah kejadian tersebut, Salwa dan adiknya segera melaporkan penganiayaan yang dialami ke Polrestabes Bandung.

Polisi telah menghubungi Salwa untuk memberitahu bahwa mereka telah melakukan gelar perkara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebagaimana diberitakan sebelumnya di beritasoloraya.com "Kronologi Lengkap Salwa Azizah Dihajar Mantan Suami saat Menjemput Anaknya, Babak Belur hingga Kacamata Pecah"

Prof. Dr. Seto Mulyadi, MSi, seorang psikolog dan Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), yang juga hadir dalam pertemuan melalui Zoom, menjelaskan bahwa pelaku dapat dikenakan pasal-pasal hukum yang berlapis.

Menurut Kak Seto, dalam kasus ini terdapat dua hal yang perlu diperhatikan oleh pihak kepolisian. Pertama, tindakan kekerasan fisik terhadap sesama orang dewasa. Kedua, kekerasan psikologis terhadap anak-anak, yang melukai hati mereka.

Kak Seto menekankan pentingnya penindakan yang tegas terhadap pelaku dalam kasus ini. Pelaku harus bertanggung jawab atas tindakan pemukulan yang brutal tersebut.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: PRSoloRaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x