Network
POTENSI BISNIS - Jumlah warga yang mengungsi untuk menghindari dampak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang terus bertambah.
Menurut data pemerintah daerah, jumlah pengungsi meningkat dari 393 orang menjadi 493 orang.
"Berdasarkan penanganan di beberapa tempat, situasi pengungsian saat ini sudah terkendali. Kami juga telah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, dalam konferensi pers di Lumajang pada hari Sabtu.
Baca Juga: Bencana Banjir di Kabupaten Malang: Ratusan Keluarga Terdampak
Data yang dikumpulkan oleh petugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang pada Jumat 7 Juli 2023, pukul 23.00 WIB menunjukkan bahwa sebanyak 493 warga mengungsi di berbagai titik pengungsian di Lumajang guna menghindari bahaya banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.
Beberapa pos pengungsian telah disiapkan di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.
Dalam upaya penanganan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi.
Bantuan tersebut meliputi kebutuhan pangan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.
Bupati Lumajang menyampaikan bahwa setelah menetapkan status darurat bencana, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir lahar dingin.
