POTENSI BISNIS - Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menyampaikan, para pelaku usaha syariah dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu memperhatikan tiga sikap dalam beradaptasi dengan keadaan normal baru.
Pertama, menyesuaikan dalam menjalankanu usaha yang sesuai dengan protokol kesehatan. Kedua, sigap dalam menangkap peluang di era digital dengan memahami transformasi gaya hidup dan pola pikir konsumen. Ketiga, akselarasi kapasitas usaha dengan melakukan beragam inovasi.
Sebagaimana hal ini, diungkapkannya saat memberikan sambutan pada pembukaan acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Kawasan Timur Indonesia, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, secara virtual.
Baca Juga: Dinsos Jabar Memaksimalkan Program KUBE Guna Mendorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Acara tersebut telah dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Maruf Amin selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah secara virtual di Jakarta pada awal Agustus 2020.
Rosmaya Hadi juga mengatakan, bahwa tren digitalisasi UMKM mengarah pada integrasi platform digital, dengan makin dominannya interaksi merchant-platform-consumer.
"Hal tersebut, antara lain melalui QR Indonesian Standard (QRIS) yang menjadi ujung tombak dalam mendukung transaksi UMKM yang semakin cepat dan efisien. Selain itu, Bank Indonesia juga telah menyusun strategi agar UMKM “naik kelas” melalui program onboarding UMKM," ucapnya.
Baca Juga: Gedung Kejaksaan Agung Terbakar, Bagaimana Dokumen Dugaan Kasus Korupsi Jiwasraya?
Onboarding UMKM, lanjutnya, fokus pada pola pembinaan, pendampingan, capacity building dan fasilitasi UMKM yang disesuaikan dengan karakteristik dan tahapan usahanya.