Netizen di Indonesia Lebih Mengutamakan Kenyamanan Dibandingkan Keamanan Data Privasi

- 14 Agustus 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi: Pembobolan Data
Ilustrasi: Pembobolan Data /pixabay/fancycrave1

POTENSI BISNIS - Sejumlah 43 persen konsumen layanan digital mimiliki harapan perusahaan bisa melindungi datanya, dan sejumlah 32 persen meyakini keamanan datanya adalah tanggung jawab pemerintah.

Meningkatnya aktifitas digital adalah buntut dari kebijakan pembatasan aktifitas sosial guna mencegah penyebaran pandemi ini. Kenyamanan dan keamanan merupakan keinginan semua pihak termasuk konsumen layanan digital.

Namun ada temuan bahwa konsumen digital lebih mengutamakan kenyamanan daripada keamanan data di internet. Sembilan dari sepuluh atau 96 persen konsumen layanan digital daerah Asia Pasifik memilih kenyamanan dan pengalaman pengguna yang lancar tanpa gangguan dibandingkan dengan keamanan data mereka.

Sebagaimana terungkap dalam laporan terbaru F5 bertajuk "Curve of Convenience 2020 : The Privacy-Convenience Paradox". Dalam laporan itu menyebutkan beratnya upaya yang harus dilakukan untuk menyeimbangkan antara keamanan dan kenyamanan konsumen layanan digital.

 Baca Juga: Kado Spesial di Hari Kemerdekaan untuk UMKM, BUMN Luncurkan Program PaDi

Dalam Situasi pandemi covid-19 masyarakat mengalami perubahan intensitas penggunaan layanan digital. Hal ini berkakibat banyak sistem dan penggunanya terekspos. Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari Warta Ekonomi.

Perusahaan dan pemerintah pun dihimbau untuk memperkuat sistem keamanan dan memperketat regulasi hingga mematuhi kebijakan yang sudah ditetapkan.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan rendahnya kesadaran mengutamakan keamanan data pribadi daripada kenyamanan pengguna di negara Indonesia. 51 persen pengguna layananan digital di indonesia meyakini bahwa keamanan data mereka adalah tanggung jawab perusahaan.  

Lebih lanjut, sebanyak 23 persen konsumen layanan digital di Indonesia meyakini tanggung jawab keamanan data mereka di internet adalah tanggung jawab pemerintah. Hanya 20 persen saja dinegara ini yang merasa tanggung jawab keamanan ditanggung oleh pengguna.  

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x