BTN Dorong PUPR agar Merelaksasi Persyaratan Pembangunan Rumah Subsidi

- 6 Agustus 2020, 00:00 WIB
Ilustrasi: rumah kredit subsidi/
Ilustrasi: rumah kredit subsidi/ /pixabay/tumisu

Pahal Nugraha menegaskan, multiplier effect kredit kepemilika rumah cukup tinggi, Pasalnya, bukan hanya berimplikasi kepada masyarakat yang membutuhkan perumahan.

Tetapi juga para pengusaha dan nilai tambahnya sampai ke kontraktor, kemudian penjual bahan bangunan.

"Kita perkirakan ada 177 sektor lainnya, yang akan terpengaruh dengan adanya pengembangan dari sektor perumahan," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan hingga Juni 2020 penyaluran kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 0,32 persen secara tahunan (yoy) year on year dari Rp251,04 triliun pada semester I 2019 menjadi Rp251,83 triliun pada periode yang sama tahun ini.

"Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi menjadi penyumbang pertumbuhan kredit perseroan secara keseluruhan," ujarnya.

Adapun KPR subsidi yang menempati porsi sebesar 45,11 persen dari total portofolio kredit BTN tersebut tumbuh positif di level 5,84 persen yoy. Per semester I-2020, KPR subsidi perseroan naik dari Rp107,34 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp113,61 triliun.***

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x